Suara.com - Kedekatan Prabowo Subianto dengan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) terlihat beberapa waktu lalu. Keduanya datang bersama ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk mendaftarkan partai mereka, Partai Gerindra dan PKB.
Melansir wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, kedatangan dua ketua umum partai ke KPU bersama tentu menimbulkan spekulasi jika keduanya akan maju sebagai pasangan politik di Pilpres 2024.
Namun apakah duet Prabowo dengan Cak Imin bisa menjadi pasangan capres dan cawapres yang tepat?
Hasil survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) mengungkap fakta mengejutkan. Survei ini berusaha menguak apakah Prabowo merupakan sosok yang diinginkan pemilih PKB.
Hasilnya, ternyata hanya sebanyak 22 persen pemilih PKB yang menginginkan Prabowo untuk menjadi presiden dalam Pilpres 2024. Jumlah itu jauh lebih sedikit dari Ganjar Pranowo, yang diinginkan 40,7 persen pemilih PKB untuk jadi presiden.
Sementara itu, sosok Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan 16,5 persen suara dari pemilih PKB dalam survei yang dilakukan SMRC.
“Survei SMRC bulan Mei 2022, menunjukkan bahwa dari total pemilih PKB, 40,7 persen menginginkan Ganjar Pranowo sebagai presiden," demikian bunyi hasil rilis survei SMRC yang diterima redaksi Wartaekonomi.co.id, Jumat (12/8/2022).
"Yang mendukung Prabowo 22 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen,” lanjut hasil rilis survei tersebut.
Pendiri SMRC, Saiful Mujani pun menjelaskan mengapa banyak pemilih penjelasan PKB yang ingin Ganjar menjadi presiden ketimbang Prabowo. Menurutnya, ini hal tersebut karena berkaitan dengan faktor sosiologis.
“Ini wajar karena secara sosiologis pemilih PKB dan Ganjar dekat. Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah basis utama massa pemilih PKB dan wilayah itu pula yang menjadi basis pendukung Ganjar,” jelas Saiful dalam keterangan rilis tersebut.
Saiful juga menilai ada kemungkinan target lain dari koalisi dua partai tersebut, dibanding hanya sekadar jadi capres dan cawapres.
“Ada target lain yang bisa dicapai melalui koalisi itu. Tidak hanya secara harfiah koalisi capres dan cawapresnya, bukan hanya untuk menang menjadi pasangan presiden dan wakil presiden," katanya.
"Itu terlalu sederhana kita melihat makna di balik rencana koalisi itu sendiri," lanjut ilmuan politik lulusan Ohio State University, Amerika Serikat ini.
Sebagai informasi, survei SMRC dilakukan secara tatap muka pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dalam pemilu, yakni mereka yang sudah berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.
Dari populasi itu kemudian dipilih secara random atau stratified multistage random sampling sebanyak 1220 responden.
Tag
Berita Terkait
-
Sekjen Gerindra Sebut Kader Minta Prabowo Capres 2024, Sosok Cawapres Ditentukan Usai PKB Hadiri Rapimnas
-
Prabowo akan Tentukan Pendampingnya sebagai Cawapres
-
Dukung Lagi Prabowo Demi Cari Peruntungan di 2024, Saiful Mujani: Kalau Tak jadi Capres, Apa yang Dijual Gerindra?
-
Gibran Murka, Lepas Paksa Masker Paspampres yang Pukul Sopir Truk
-
Skenario Apa Lagi Saat Kuasa Hukum Bharada ETiba-tiba Disuruh Mundur dan Diganti?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
1.131 Aktivis Dikriminalisasi, ICEL dan Koalisi Sipil Desak Kapolri Terbitkan Perkap Anti-SLAPP
-
Kemajuan yang Membebani: Ketika Perempuan Jadi Korban Pertama Pembangunan
-
Kapan Bahasa Portugis Diajarkan di Sekolah? Ini Jawaban Mendikdasmen
-
Geram Legislator Senayan Soal Bandara PT IMIP Beroperasi Tanpa Libatkan Negara: Kedaulatan Terancam!
-
Wamenkes Dante: Sistem Rujukan BPJS Tak Lagi Berjenjang, Pembayaran Klaim Disesuaikan Kompetensi RS
-
Pemprov DKI Gagas LPDP Jakarta, Siap Biayai Warga Kuliah S2-S3 hingga Luar Negeri
-
Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Picu Sorotan, Komisi III DPR Warning Penegak Hukum
-
Ira Puspadewi Cs Dapat Rehabilitasi dari Prabowo, Eks Penyidik KPK: Tamparan Penegak Hukum
-
Heboh Bandara 'Ilegal' di Morowali, Benarkah Diresmikan Jokowi? Fakta Dua Bandara Terungkap
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman