Suara.com - Sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia digelar pada Selasa (16/8/2022).
Sidang tersebut resmi dibuka pada pukul 09.35 WIB oleh Ketua MPR RI Bambang Susatyo. Agenda utama Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI adalah mendengarkan pidato kenegaraan dari Presiden Joko Widodo dan pimpinan sejumlah ketua lembaga negara, yakni Ketua MPR, Ketua DPR, dan Ketua DPD RI.
Sidang tahunan MPR RI tersebut turut dihadiri mantan presiden dan mantan wakil presiden, di antaranya Megawati Soekarnoputri, Tri Sutrisno, Hamzah Haz, Jusuf Kalla dan Boediono. Serta tak ketinggalan sejumlah pimpinan partai politik turut menghadiri sidang tahunan tersebut.
Apa saja yang terjadi dan yang dibahas dalam sidang tahunan MPR RI tersebut? Berikut ulasannya.
1. Ribuan personel gabungan amankan Sidang Tahunan MPR RI
Sidang tahunan MPR RI merupakan salah satu agenda kenegaraan yang dihadiri oleh sejumlah pejabat negara, petinggi lembaga negara hingga mantan presiden RI.
Karena itu pengamanan sidang tersebut dilakukan dengan ekstra ketat. Tahun ini, ribuan anggota gabungan dari TNI, Polri dan pemerintah provinsi, dikerahkan untuk mengamankan Sidang Tahunan MPR RI 2022.
Hal tersebut diungkap oleh Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin. Ia menyatakan, anggota gabungan yang mengamankan sidang tahunan MPR RI 2022 jumlahnya melebihi 3 ribu orang.
Mereka disebar di sejumlah titik di kawasan gedung DPR/MPR RI untuk melakukan pengamanan sejak pagi hingga malam hari.
Baca Juga: Ada Pesan Optimisme Dibalik Pakaian Adat Presiden Jokowi, Ini Penjelasan Pengamat
2. Presiden Jokowi kenakan baju adat Bangka Belitung
Mengenakan baju adat daerah sepertinya suda menjadi ciri khas Presiden Joko Widodo ketika menghadiri Sidang Tahunan MPR. Dan tahun ini, Presiden Jokowi hadir dengan mengenakan baju adat Paksian dari Bangka Belitung.
Baju adat tersebut terdiri dari jubbah panjang sebatas betis, celana panjang, selempang serta kain tenun cual khas Bangka. Tak lupa, Jokowi mengenakan penutup kepala sungkon.
Sekretaris Presiden Joko Widodo, Anggit Nugroho mengatakan, baju adat Paksian merupakan pilihan dari Jokowi sendiri.
"Untuk tanggal 16 presiden memilih baju adat Paksian dari Bangka Belitung," kata Anggit dalam keterangannya, Selasa (16/8/2022).
3. Puan Maharani kenakan Kebaya Kutubaru
Tak hanya Presiden Joko Widodo yang hadir di Sidang Tahunan MPR RI dengan mengenakan baju daerah, Ketua DPR RI Puan Maharani juga hadir dengan balutan busana khas daerah.
Pada kesempatan itu, Puan Maharani mengenakan pakaian Kebaya Kutubaru berwarna terakota, yang dirancang khusus oleh desainer ternama Didiet Maulana.
Dalam keterangannya, Didiet mengatakan, warna terakota sengaja ia pilih untuk pakaian Puan sebagai symbol semangat optimism dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-77.
4. Jokowi singgung penyelesaian pelanggaran HAM berat
Dalam Sidang Tahunan MPR, DPR dan DPD RI 2022 di kompleks parlemen, Selasa (16/8/2022), Presiden Joko Widodo menyinggung mengenai penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu di Indonesia.
Ia mengatakan, hingga kini hal tersebut masih menjadi perhatian pemerintah.
"Penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu juga terus menjadi perhatian serius pemerintah," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR-DPR-DPD RI di kompleks parlemen, Selasa (16/8/2022).
Lebih lanjut Jokowi mengatakan, tindak lanjut atas temuan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) terkait pelanggaran HAM berat masa lalu masih terus berlangsung.
Ia juga menyatakan, Keputusan Presiden mengenai Pembentukan Tim Penyelesaian Non-Yudisial Pelanggaran HAM Berat Masa Lalu suda ditandatangani.
5. Ketua MPR tutup pidato dengan pantun
Satu hal yang unik pada Sidang Tahunan MPR RI tahun ini adalah adanya dua bait pantun yang dibacakan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, ketika menutup pidato pengantar sidang tahunan.
Pantun Bamsoet tersebut berisikan mengenai dinamika perpolitikan Indonesia jelang Pemilu 2024. Menurut dia, pantun tersebut disampaikan untuk menggugah kesadaran seluruh peserta sidang tahunan.
Dan bunyi pantun tersebut adalah sebagai berikut:
Kupu-kupu terbang bersama kumbang,
Hinggap di dahan pohonnya palsu.
Para Capres/Cawapres tak perlu bimbang,
Ingat pesan Presiden: ojo kesusu.
Burung merpati terbang di atas sawah,
Purnama datang dari negeri sebelah.
Koalisi masih bisa berubah,
Pemilu jangan sampai membuat kita terbelah.
Usai membacakan pantun, peserta sidang pun menyambutnya dengan riuh tepuk tangan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Ada Pesan Optimisme Dibalik Pakaian Adat Presiden Jokowi, Ini Penjelasan Pengamat
-
Sidang Tahunan MPR, Presiden Jokowi Pakai Baju Adat Paksian Babel, Butuh 3 Hari Menjahit
-
Presiden Jokowi Singgung Politik Identitas Saat Pemilu 2024, Surya Paloh Sebut Itu Sebuah Pesan Moral
-
Pidato Presiden Jokowi Jelang HUT Kemerdekaan Ingatkan Hukum Ditegakkan Secara Adil Tanpa Pandang Bulu
-
Pidato Jokowi di Sidang Tahunan MPR: Rasa Aman dan Keadilan Harus Dijamin Aparat Penegak Hukum dan Lembaga Peradilan
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045