Suara.com - Pihak Taliban dan sejumlah sumber di rumah sakit di Afghanistan, pada Rabu (17/8), mengatakan ledakan kuat sebuah bom yang mengguncang sebuah masjid yang dipadati jemaah di Kabul ketika pelaksanaan salat isya telah menewaskan puluhan korban.
Khalid Zadran, juru bicara Kepolisian Kabul, mengatakan kepada VOA bahwa "terdapat korban cedera dan tewas" akibat ledakan tersebut, tetapi tidak memberi rincian lebih lanjut. Tim intelijen dan penyelidik telah tiba di lokasi ledakan dan penyelidikan terhadap insiden tersebut sedang berlangsung, tambahnya.
Beberapa sumber melaporkan bahwa ledakan itu menewaskan sedikitnya 20 jemaah dan menyebabkan puluhan lainnya cedera dalam insiden yang tampaknya merupakan aksi bom bunuh diri. Maulvi Amir Mohammad Kabuli, seorang ilmuwan Afghanistan dan ulama Islam Sufi yang terkemuka dilaporkan sebagai salah satu korban yang tewas dalam insiden itu.
Kantor berita Associated Press mengonfirmasi bahwa seorang saksi mata dan petugas polisi mengatakan jumlah korban tewas paling sedikit adalah 10 orang, termasuk Kabuli. Pihak Taliban tidak memberi komentar mengenai jumlah korban tewas akibat ledakan tersebut.
Rumah sakit amal EMERGENCY yang dioperasikan Italia di Kabul mengatakan dalam pernyataan bahwa 27 korban telah dibawa ke fasilitasnya dari lokasi ledakan, di mana dua orang dinyatakan tewas di tempat dan pasien ketiga meninggal dalam ruang darurat. Pihak rumah sakit mengatakan sebanyak lima orang anak, termasuk seorang anak berusia 7 tahun, termasuk di antara korban yang mengalami cedera.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengecam serangan mematikan itu, seraya mengatakan bahwa “para pelaku kejahatan dari insiden tersebut akan dibawa ke meja hijau secepatnya dan akan dihukum.”
Tidak ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan terhadap Masjid Siddiquia di daerah Kher Khanna Kabul utara. Kecurigaan jatuh pada kelompok teroris ISIS, yang mengecam warga Muslim yang mempraktikkan Sufisme karena menganggapnya sebagai bagian dari politeisme.
ISIS Provinsi Khorasan atau ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan, telah meningkatkan serangan di Afghanistan sejak Taliban mengambil alih kekuasaan setahun yang lalu. (Sumber: VOA)
Baca Juga: Pekerja Kontrak Afghanistan: Saya Menyesal Pernah Bekerja untuk Inggris
Berita Terkait
-
Meriahkan HUT Ke-77 RI, Pengungsi Afghanistan di Kupang Ikut Lomba 17 Agustus
-
1 Tahun Taliban Berkuasa: Perjuangan Bayi Prematur Bertahan Hidup di Afghanistan
-
Peringati Setahun Berkuasa Di Afghanistan, Talibat Umumkan Libur Nasional 15 Agustus
-
Anggota ISIS Ledakkan Diri di Suriah dan Afghanistan, Ulama Taliban Jadi Korban
-
Kisah Penembak Jitu Taliban yang Sekarang Jadi Direktur Pemerintahan
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta