Suara.com - Taliban Afghanistan menyatakan hari Senin (15/8) sebagai “hari libur nasional” untuk menandai satu tahun pengambilalihan kekuasaan dari pemerintah yang didukung internasional tahun lalu, di tengah penarikan mendadak pasukan Amerika dan NATO.
Pengambilalihan Taliban berlangsung cepat dan hampir tidak menghadapi perlawanan apapun dari pasukan keamanan Afghanistan yang sebelumnya dilatih Amerika sehingga memungkinkan mereka memasuki ibu kota Kabul dan kemudian menguasai seluruh negara itu.
Pengumuman singkat Taliban hari Minggu (14/8) menyatakan, “Tanggal 15 Agustus adalah hari libur nasional untuk menandai ulang tahun pertama kemenangan jihad Afghanistan melawan pendudukan Amerika dan sekutunya.”
Pasukan asing pimpinan Amerika menarik diri dari negara itu setelah hampir 20 tahun berperang melawan Taliban.
Kelompok Islamis itu setuju untuk tidak mengizinkan Afghanistan digunakan oleh teroris transnasional, termasuk Al Qaeda, untuk menarget Amerika dan sekutunya. Taliban juga berjanji mereka akan menghormati hak-hak semua warga Afghanistan, termasuk perempuan dan tidak memberlakukan kembali kebijakan keras yang pernah diterapkan pada era 1996-2001.
Tetapi sejak merebut kekuasaan, pemerintahan kelompok garis keras yang khusus diisi oleh laki-laki itu telah secara signifikan membatalkan hak-hak perempuan untuk bekerja dan menempuh pendidikan, serta memberlakukan pembatasan kebebasan sipil dengan mengatakan hal itu sejalan dengan budaya Afghanistan dan hukum Islam.
Pembunuhan pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri dalam serangan pesawat nirawak Amerika bulan lalu terhadap rumah persembunyiannya di jantung ibu kota Afghanistan telah menimbulkan pertanyaan tentang jaminan kontra-terorisme Taliban.
Taliban mengutuk serangan itu, dan menggarisbawahi bahwa mereka tidak mengetahui keberadaan Al Zawahiri di Kabul. Taliban juga berjanji akan melakukan penyelidikan “serius” dan “komprehensif” atas masalah tersebut.
Kekhawatiran terkait hak asasi manusia dan terorisme sejauh ini telah membuat masyarakat internasional tidak mengakui pemerintahan Taliban dan tidak mencabut sanksi-sanksi ekonomi terhadap kelompok itu.
Baca Juga: Setahun Taliban Berkuasa, Bagaimana Hak-hak Perempuan Afganistan Direnggut?
Menurut kelompok-kelompok bantuan, pembatasan yang diberlakukan Taliban telah semakin memperdalam krisis kemanusiaan yang sudah buruk di Afghanistan akibat perang selama bertahun-tahun dan musim kering yang parah. (Sumber: VAO)
Berita Terkait
-
Anggota ISIS Ledakkan Diri di Suriah dan Afghanistan, Ulama Taliban Jadi Korban
-
Kisah Penembak Jitu Taliban yang Sekarang Jadi Direktur Pemerintahan
-
Video Pengungsi Afghanistan Ricuh di Batam Gara-gara Kibarkan Bendera Asing Saat Berdemo
-
Ricuh Pengungsi Afghanistan saat Kibarkan Bendera Asing, Warga: Coreng Semangat Kemerdekaan
-
Kibarkan Bendera Asing Saat Berdemo, Pengungsi Afghanistan Bentrok Dengan Warga Batam
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 5 Rekomendasi Bedak Tabur untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Halus dan Segar
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Ketum Joman 'Kuliti' Isu Ijazah Jokowi: Ini Bukti Forensik Digital, Roy Suryo Kena UU ITE!
-
Korupsi Taspen Rugi Rp1 T, Kenapa KPK Cuma Pamer Rp883 M? Ini Jawabannya
-
BMKG Bunyikan Alarm Bahaya, Pemprov DKI Siapkan 'Pasukan Biru' hingga Drone Pantau Banjir Rob
-
Terjerat Kasus Korupsi Dinas PUPR, Wakil Ketua dan Anggota DPRD Kabupaten OKU Ditahan KPK
-
PSI Sorot Kinerja Pemprov DKI Atasi Banjir Rob Jakarta: Mulai Pencegahan dari Musim Kemarau
-
Jalani Sidang dengan Tatapan Kosong, Ortu Terdakwa Demo Agustus: Mentalnya Gak Kuat, Tiga Kali Jatuh
-
Pohon Tumbang Lumpuhkan MRT, PSI Desak Pemprov DKI Identifikasi Pohon Lapuk: Tolong Lebih Gercep!
-
Merasa Terbantu Ada Polisi Aktif Jabat di ESDM, Bagaimana Respons Bahlil soal Putusan MK?
-
Terbongkar! Sindikat Pinjol Dompet Selebriti: Teror Korban Pakai Foto Porno, Aset Rp14 Miliar Disita
-
Usut Kasus Korupsi Haji di BPKH, KPK Mengaku Miris: Makanan-Tempat Istirahat Jemaah jadi Bancakan?