Suara.com - Pemerintah mengindikasikan akan ada kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Menanggapi itu, anggota Komisi VII DPR Mulyanto mengatakan pemerintah super tega apabila benar-benar merealisasikan kenaikan harga BBM.
Wakil Ketua Fraksi PKS di DPR ini mengatakan pemerintah seharusnya lebih memperbanyak intensif ketimbang menaikkan harga BBM. Pemberian intensif itu dinilai masih perlu dilakukan, mengingat kondisi ekonomi yang masih dalam tahap pemulihan.
"Karena itu PKS minta kepada Presiden Jokowi tidak menaikkan harga BBM bersubsidi sekarang. Alasan dan waktunya belum tepat. Ini hanya akan membuat masyarakat makin menderita setelah dua tahun lebih terdampak Covid-19," kata Mulyanto, Minggu (21//8/2022).
Menurut Mulyanto langkah menaikkan harga BBM justru berpotensi menimbulkan inflasi.
Karena itu Mulyanto meminta Presiden Jokowi memperhatikan kondisi riil masyarakat. Jokowi, lanjut Mulyanto, harus berani membuat keputusan yang tegas tentang harga BBM di tengah APBN tahun 2022 yang disebut-sebut surplus selama beberapa bulan belakangan.
"Presiden jangan cuma mendengar saran kebanyakan menteri yang justru menginginkan pemerintah menaikkan harga BBM," kata Mulyanto.
"Dengarkan juga aspirasi masyarakat yang berkembang saat ini. Sebab kalau Pemerintah tetap nekat itu sama saja Pemerintah tega dengan rakyatnya," sambungnya.
Diketahui kabar mengenai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) sepertinya akan segera diumumkan oleh pemerintah dalam waktu dekat.
Disampaikan oleh Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan tidak menutup kemungkinan BBM akan kembali mengalami kenaikan harga.
Baca Juga: Benarkah Harga BBM Naik? Begini Penjelasan Menko Marves Luhut
Luhut menyebut Presiden Jokowi akan mengumumkan soal kenaikan harga BBM, pada pekan depan.
"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat. Mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini," katanya seperti dikutip dari deli.suara.com, Jumat (19/8/2022).
Menko Marves itu menyebut Presiden Jokowi sudah mengindikasikan adanya kenaikan BBM jenis pertalite maupun solar.
"Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," ujarnya.
Luhut mengaku Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini. Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Kini, kata Luhut, Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen, Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.
Berita Terkait
-
Nasdem Pamit ke Jokowi karena Mau Koalisi dengan PKS dan Demokrat? Johnny G Plate: Jangan Spekulatif
-
Rencana Kenaikan BBM Masih Digodok, Wapres: Ini sedang dipikirkan
-
Benarkah Harga BBM Naik? Begini Penjelasan Menko Marves Luhut
-
Ma'ruf Amin: Keputusan Kenaikan Harga BBM dalam Pembahasan
-
Pekan Depan Diumumkan Presiden, Harga BBM Pertalite Jadi Naik?
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan