Suara.com - Pemerintah Kota Jakarta Barat mengimbau kepada warga, khususnya yang bertempat tinggal di kawasan Tambora untuk tidak memasang terali besi di setiap rumah toko (ruko) agar kebakaran di daerah itu tidak terulang kembali.
Kepala Sektor Tambora Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (PKP) Jakarta Barat Joko Susilo mengatakan pihaknya terus sosialiasi kepada warga.
"Kita bersama tiga pilar terus sosialisasi kepada warga," katanya saat dihubungi di Jakarta, Senin (22/8/2022).
Sebelum ini, terjadi insiden kebakaran di indekos yang berada di ruko kawasan Duri Selatan, Tambora dan mengakibatkan enam orang meninggal dunia.
Sosialisasi dilakukan secara rutin mulai dari tingkat RT, RW, hingga kelurahan.
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), petugas pemadam kebakaran hingga TNI dan Polri terlibat dalam sosialisasi.
Menurut Joko, sejauh ini warga merespons imbauan tersebut secara positif. Kendati demikian, masih ada sebagian warga yang memiliki alasan sendiri untuk tetap memasang terali besi tersebut.
Sebagian warga tetap memasang terali besi demi menghindari tindak pencurian dan tindak kriminal lainnya.
"Sebagai warga beralasan memang demi menghindari tindak pencurian dan kriminal lain makanya dipasang terali besi," kata Joko.
Baca Juga: Dua Korban Tewas Kebakaran di Tambora Teridentifikasi, Operasi DVI Kebakaran Tambora Ditutup
Demi memudahkan petugas melakukan penyelamatan jika terjadi kebakaran, ia berharap untuk ke depannya masyarakat mau melepaskan terali yang ada di seluruh jendela ruko.
Sebelumnya, Joko menjelaskan awal mula kebakaran di indekos itu terjadi ketika ada laporan dari masyarakat pada pukul 06.36 WIB, Rabu (17/8/2022).
"Kita terima laporan pukul 06.36 adanya ruko yang dijadikan rumah indekos terbakar," kata Joko.
Menerima laporan tersebut, pihaknya langsung mendatangi lokasi bersama pasukan lima unit mobil pompa dan 25 personel.
Petugas langsung melakukan pemadaman begitu sampai di lokasi dan melihat bagian lantai dua ruko sudah terbakar.
Karena api tidak kunjung bisa dikendalikan, petugas akhirnya menambah personel hingga total unit yang diturunkan sebanyak 20 mobil pompa berikut 100 petugas.
Berita Terkait
-
Dua Korban Tewas Kebakaran di Tambora Teridentifikasi, Operasi DVI Kebakaran Tambora Ditutup
-
RS Balikpapan Barat Segera Dibangun, Pemkot Siapkan Santunan Rp 1,4 Miliar untuk Warga
-
Pemkot Jaksel Fasilitasi Pembuatan Surat-surat Warga yang Terbakar
-
24 Jam Tenggelam di Muara Tangerang, Jasad Pria Warga Kebon Jeruk Belum Ditemukan
-
Bobby Nasution Bawa Medan Jadi Kota Kreatif
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
Terkini
-
Dari Stunting ke Ekonomi: Program MBG Disiapkan Jadi Penggerak 3T
-
Karma Instan! Usai Sesumbar Rampok Uang Negara, Wahyudin Moridu Kini Banting Setir Jualan Es Batu
-
Keraguan Publik Atas Keaslian Ijazah Jokowi Kian Membara Meski Bareskrim Menyatakan Asli
-
Imbas Ortu Meleng, Anak di Depok Nyangkut di Mesin Cuci, Begini Nasibnya!
-
Skandal Proyek Satelit Kemenhan, Kejagung Buru CEO Asal Hungaria Gabor Kuti
-
Puan 'Bangga' Presiden Indonesia Comeback Pidato di PBB Usai Satu Dekade Absen: Ini yang Ditunggu
-
Pemerintah Siapkan 20.000 Program Kerja Magang Akhir 2025, Bagaimana Cara Daftarnya?
-
Strategi Hilirisasi Pertanian Jadi Bahasan Mendagri untuk Atasi Middle Income Trap
-
KPK Dukung Prabowo Rombak Komite TPPU: Penting untuk Pemulihan Aset Negara
-
'Jual' Anak 6 Tahun yang Dicabuli Eks Kapolres Ngada, Mahasiswi Fani Dituntut 12 Tahun Penjara