Ferdy Sambo dan empat tersangka lainnya telah menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8). Rekonstruksi tersebut memperagakan puluhan adegan detik-detik kematian Brigadir J. Rekonstruksi pembunuhan Brigadir J itu berlangsung selama kurang lebih 7,5 jam.
Rekonstruksi ni melibatkan Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer, Brigadir Ricky Rizal, dan Kuat Ma’ruf. Keempat orang tersebut mengenakan baju tahanan berwarna orange. Sedangkan Putri Candrawathi mengenakan baju putih karena belum ditahan.
Rekonstruksi yang berlangsung di dua tempat itu memperagakan tiga tempat kejadian perkara yakni Duren Tiga, Jalan Saguling, dan Magelang.Kejadian di Magelang diperagakan di Jalan Saguling.
Selama rekonstruksi, terlihat ada adegan yang ditolak diperagakan Ferdy Sambo. Meski begitu, demi pemeriksaan agar lebih jelas, penyidik menunjuk pemeran pengganti yang melakukan reka adegan.
Adegan yang Ditolak Diperagakan Ferdy Sambo
Ferdy Sambo menolak adegan yang dikatakan oleh Bharada E karena merasa tidak melakukannya saat kejadian. Adegan itu kemudian diperankan oleh pemeran pengganti. Adegan itu ditolak diperagakan oleh Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Alasan Ferdy Sambo menolak memeragakan adegan adalah karena terdapat perbedaan keterangan dari masing-masing tersangka. Penyidik pun melakukan adegan berdasarkan dua versi keterangan tersangka.
Brigjen Andi Rian selaku Dirtipidum Bareskrim Polri mengatakan bahwa perbedaan keterangan tersangka tetap dicatat dan diserahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang kemudian akan dibuat di Berita Acara Penolakan.
Berdasarkan keterangan Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan terdapat 78 adegan yang diperagakan. Rinciannya yakni 16 adegan pada tanggal 4, 7, dan 8 Juli yang bertempat di Magelang.
Baca Juga: Nasib Angelina Sondakh Mirip Istri Ferdy Sambo, Ini Buktinya
Dalam rekonstruksi ini, ada 35 adegan peristiwa tanggal 8 Juli dan pasca pembunuhan Brigadir J di rumah Jalan Saguling. Kemudian ada 27 adegan di rumah Duren Tiga.
Proses rekronstruksi tersebut melibatkan berbagai pihak seperti Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. Bahkan Komnas HAM memberikan catatan baik terkait dengan proses rekonstruksi tersebut. Menurut Komnas HAM, rekonstruksi berlangsung tidak memihak salsh satu pihak. Penyidik memberikan kesempatan yang sama bagi pihak tersangka meski memiliki keterangan yang berbeda.
Selain Komnas HAM, rekonstruksi tersebut juga didatangi oleh Lembaga Perlindungan Saksi Korban yang diwakili oleh Juru Bicara Rully Novian. Rully menegaskan LPSK melindungi Bharada E mulai dari keluar tahanan hingga masuk mobil. Hal ini karena Bharada E berstatus sebagai saksi pelapor atau justice collaborator.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Nasib Angelina Sondakh Mirip Istri Ferdy Sambo, Ini Buktinya
-
Sobat Kental Ferdy Sambo, Ahmad Sahroni Ungkap Perubahan Sikap yang Belum Orang Tahu
-
Masyarakat Ingin Ferdy Sambo Dihukum Berat, Survei LSI: Hukuman Mati atau Penjara Seumur Hidup
-
Istri Ferdy Sambo Tidak Ditahan, Deolipa Yumara: Pelaku Nyolong Ayam Saja Ditahan
-
Misteri Percakapan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi dalam Video yang Viral
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
Terkini
-
5 Anggota Penumpang Rantis Brimob Pelindas Affan Disidang Etik Pekan Depan: Dipecat atau Demosi?
-
Geger Surat Perjanjian MBG di Sleman hingga Blora: Jika Anak Keracunan, Ortu Wajib Diam!
-
Borok MBG Tercium Dunia! Media Asing Sorot Ribuan Anak Indonesia Tumbang Keracunan
-
Fakta-fakta Oknum Polisi Terlibat Jaringan Narkoba, Pernah Tuduh Kapolres Korupsi
-
115 Rumah di Tangerang Direnovasi, Menteri PKP Ara: Keluarganya Juga Harus Diberdayakan
-
Ketua DPD RI Tegaskan Perjuangan Ekologis Sebagai Martabat Bangsa di Hari Keadilan Ekologis Sedunia
-
Klaim Turunkan Kemacetan Jalan TB Simatupang, Pramono Pastikan GT Fatmawati 2 Gratis hingga Oktober
-
Mendagri Ajak KAHMI Jadi Motor Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045
-
Fakta-fakta Yuda Prawira yang Ditemukan Tinggal Kerangka di Pohon Aren
-
Presiden Trump Patok Rp1,6 Miliar untuk Biaya Visa Pekerja Khusus, Ini Alasannya