Suara.com - Ketua DPR Puan Maharani jadi bahan cibiran massa aksi tolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI. Puan disindir, lantaran saat ini hanya diam, tidak seperti beberapa tahun lalu yang nangis-nangis menanggapi kenaikan harga BBM di era Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono.
Menanggapi sindiran dari massa aksi, Ketua DPP PDIP yang juga Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Said Abdullah membela putri Presiden kelima Megawati Soekarnoputri itu. Said mengatakan, saat ini kondisi sudah berbeda. Lantaran itu, ia meminta publik menyadari perubahan kondisi, yang ia nilai berdampak terhadap naiknya harga BBM.
"Kondisinya kan berbeda. Kondisi hari ini dunia, kita sadar nggak sih kalau ini persoalan geopolitik," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022).
Said mengatakan bahwa saat ini Arab Saudi sedang menikmati, para eksportir minyak sedang menikmati profit dan mereka tidak mau menambah alokasi ke pasar.
"Tidak nyiram pasar ya naik terus lah. Sehingga jangan kemudian 10 tahun lalu disamakan dengan kondisi sekarang, sama sekali berbeda, sama sekali berbeda," kata Said.
"Dulu apa sih problematiknya? Sekarang apa kan beda. Pandemi, minyak hancur sehancur-hancurnya. Tingkat permintaan tinggi tiba-tiba ada perang,"
Padahal kata Said rantai pasok global belum sempurna dan perekonomian semua negara tengah bergejolak.
Sindir Puan yang Dulu Nangis
Massa buruh dari Partai Buruh dan serikat-serikat buruh masih bertahan di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (6/9/2022) melakukan aksi unjuk rasa menolak naiknya harga BBM.
Baca Juga: Buruh: Dulu Nangis-nangis Saat Harga BBM Naik, Kini Puan Maharani Bermanis-manis dengan Pemerintah
Dalam aksinya massa menyindir Ketua DPR RI Puan Maharani. Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi awalnya massa menyampaikan orasi demi orasinya melalui mobil komando yang dibawa.
Salah satu orator terdengar menyinggung juga sikap Puan Maharani yang kekinian seakan diam menanggapi harga BBM yang naik.
"Hari ini kita nyari Puan Maharani yang dulu nangis-nangis ketika BBM dinaikkan," kata salah satu orator dari atas mobil komando.
Menurut orator tersebut justru kekinian Puan malah bermanis-manis dan bukan protes harga BBM naik seperti apa yang dilakukannya pada zaman kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Sekarang apa yang dilakukan? Bermanis-manis dengan pemerintah, bersekongkol untuk menyengsarakan rakyat Indonesia," tuturnya.
Lebih lanjut, orator menyampaikan dari adanya kebijakan harga BBM naik membuat sengsara rakyat dan membuat sulit. Menurutnya, buruh akan terus bersama dengan rakyat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Lalu Lintas Jakarta Rabu Pagi: Sawah Besar Macet Akibat Kebakaran, Slipi Padat karena Kecelakaan
-
Usut Suap Bupati Ponorogo, KPK Geledah 6 Lokasi dan Amankan Uang di Rumah Dinas
-
Roy Suryo Jadi Tersangka, Mahfud MD: Tuduhan Tidak Jelas, Pembuktian Ijazah Harusnya di Pengadilan
-
Korupsi PLTU Rugikan Negara Rp1,35 Triliun, Adik JK Halim Kalla Diperiksa Polisi Hari Ini
-
Satgas Pangan Cek 61 Titik, Temukan Satu Pedagang di Jakarta Jual Beras di Atas HET
-
Usulannya Diabaikan, Anggota DPR Protes Keras dan Luapkan Kekecewaan kepada Basarnas
-
Prabowo Pangkas Rp15 Triliun, Tunjangan ASN DKI dan KJP Aman? Ini Janji Tegas Gubernur!
-
Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas Viral di Dunia Maya, Raup Lebih dari 85 Juta Views
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?