Suara.com - Ada yang berbeda dalam tampilan Google Doodle hari ini, Rabu (14/9/2022). Dalam halaman pertama mesin pencarian Google, tampak ilustrasi foto pahlawan perempuan asal Indonesia, yakni Rasuna Said.
Ternyata munculnya foto ilustrasi Rasuna Said itu merupakan bentuk pernghormatan Google Doodle terhadap sosok pahlawan perempuan pergerakan Kemerdekaan Indonesia itu yang sedang merayakan ulang tahunnya yang ke-112.
"Doodle hari ini merayakan ulang tahun ke-112 Rasuna Said, yang dikenang sebagai Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia," demikian keterangan Google Doodle yang dikutip Suara.com, Rabu (14/4/2022).
Lantas siapakah sosok Rasuna Said? Berikut ulasannya.
Hajjah Rangkayo (HR) Rasuna Said merupakan salah satu pahlawan perempuan Indonesia asal Sumatera Barat. Pahlawan yang dikenang sebagai Singa Betina Pergerakan Indonesia ini lahir di dekat Danau Maninjau, Sumatera Barat, pada 14 September 1910.
Semasa hidupnya, Rasuna Said sangat peduli dengan isu-su sosial, termasuk hak-hak perempuan. Ia juga dikenal sangat lantang menyuarakan isu-isu tersebut.
Masa kecil Rasina Said dihabiskan di kampung halamannya. Ia sempat mengenyam pendidikan di Pesantren Ar-Rasyidiyah, dimana saat itu ia merupakan satu-satunya santri perempuan. Kemudian melanjutkan pendidikannya ke Diniyah Putri Padang Panjang. Ketika itu Rasuna Said dikenal sebagai sosok yang pandai, cerdas dan pemberani.
Karena kecerdasannya itu, ia pernah menjadi sisten guru dan memotivasi siswa lainnya untuk giat belajar dan meraih mimpinya.
Baca Juga: Namanya Diabadikan Menjadi Sebuah Jalan, Ini Sosok Rasuna Said
Terjun ke dunia politik
Pada 1926, Rasuna Said mulai menjajal dunia politik ketika diundang untuk bergabung dengan organisasi Syarikat Islam atau Gerakan Rakyat sebagai sekretaris cabang.
Saat itu ia juga sambil mengajar di Diniyah Putri. Namun pada 1930 ia memilih berhenti mengajar dan bergabung dengan Gerakan islam. Ketika itu ia beranggapan kemajuan perempuan juga harus diraih melalui jalur politik.
Bersama Gerakan Islam, lahirlah Persatuan Muslim Indonesia (PERMI), seguah organisasi yang kritis terhadap pemerintah kolonial Belanda, serta ketidakadilan terhadap Perempuan.
Pada 1931, Rasuna Said pindah ke Padang untuk mendidikan divisi perempuan PERMI. Salah satu fokusnya adalah membuka sekolah sastra untuk perempuan di Sumatera Barat.
Pada 1932, rasuna Said ditangkap pemerintah Belanda karena coba angkat bicara soal menentang pada kekuasaan Belanda. Ketika persidangannya digelar, ribuan orang menghadiri sidang tersebut di Payakumbuh pada 1932.
Berita Terkait
-
Namanya Diabadikan Menjadi Sebuah Jalan, Ini Sosok Rasuna Said
-
Jurnalis Perempuan Pejuang Itu Bernama Rasuna Said
-
Jadi Google Doodle Hari ini, Rasuna Said adalah Singa Betina Pergerakan Kemerdekaan Indonesia,
-
Jadwal Bola Malam Ini, Champions League Live TV: AC Milan vs Zagreb, Chelsea vs Salzburg hingga Man City vs Dortmund
-
Jadi Google Doodle Hari Ini, Tak Banyak yang Tahu Fakta di Balik Perjuangan Rasuna Said
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Uskup Agung Katedral: Gereja Harus Berani Bersuara Soal Persoalan Bangsa
-
Pesan Sejuk Menag dari Altar Katedral Manado Saat Natal: Iman Harus Terwujud dalam Kepedulian Nyata
-
Pesan Natal Uskup Agung: Rawat Alam, Jangan Biarkan Rakyat Jadi Korban
-
UMP Jakarta 2026 Kalah dari Bekasi dan Karawang, Said Iqbal: Tidak Mungkin Ibu Kota Lebih Rendah!
-
Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia