Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengungkap kejanggalan dari pembunuhan berencana Brigadir J yang dilakukan Ferdy Sambo. Kejanggalan ini mengenai lokasi pembunuhan yang justru dilakukan di rumah dinas Ferdy Sambo, alih-alih tempat lain.
Mengenai keanehan itu, Ketua Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik memiliki dugaannya tersendiri. Ini tak lain karena kekuasaan Ferdy Sambo sudah melampaui abuse of power.
"Abuse of power artinya seseorang menggunakan kekuasaan di atas otoritasnya untuk kepentingan apa yang dia mau. Artinya kekuasaan di lingkaran dia," jelas Taufan saat dihubungi Suara.com, Rabu (14/9/2022).
"Dia Kadiv Propam menggunakan kekuasaan dan otoritasnya di propam untuk kepentingan dia, kemauaannya dia. Sambo melebihi itu (abuse of power) saya bilang. Dia bahkan bisa menggerakkan kelompok lain di luar Propam," lanjutnya.
Taufan mencontohkan sosok Sambo seharusnya dengan mudah menculik dan membunuh Brigadir J di tempat lain. Taufan menyebut Sambo bisa menyuruh Brigadir J ke Depok lalu ditabrak.
"Kenapa saya bilang nggak disuruh naik motor ke Depok terus ditabrak? Ngapain dia susah-susah bunuh (Brigadir J) sendiri apalagi di rumah dinasnya sendiri lagi. Kan misalnya gitu. Ini kan nggak. Ini yang aneh menurut saya," kata Taufan.
Namun, Sambo justru memilih jalan lain yang lebih rumit, seolah ingin menonjolkan kekuasaannya. Ia melakukan aksi pembunuhan di rumah dinasnya sendiri.
Menurut Taufan, itu menunjukkan Ferdy Sambo yang memiliki masalah superpower. Psikologi kekuasaan Sambo begitu besar sehingga ia sama sekali tidak takut melakukan eksekusi di kediamannya.
"Jadi psikologi orang bekuasa yang sangat besar itu, yang menyebabkan dia (Ferdy Sambo) nggak khawatir melakukan eksekusi itu di rumah dinasnya," kata Taufan.
Baca Juga: Najwa Shihab Minta Masyarakat Jangan Mau Ditakuti Polisi: Suruh Urus Dulu Tuh Ferdy Sambo!
Terbukti pasca pembunuhan, Ferdy Sambo sanggup menggerakkan puluhan anggota kepolisian untuk ikut menutupi aksi pembunuhannya. Mereka semua digerakkan sebagai pelaku obstruction of justice.
"Dia merasa bisa gerakkan semua. Kan memang dia lakukakan obstruction of justice itu. Dia kan melakukan itu semua," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Najwa Shihab Minta Masyarakat Jangan Mau Ditakuti Polisi: Suruh Urus Dulu Tuh Ferdy Sambo!
-
Ferdy Sambo Bantah Suruh Anak Buah Isi Peluru, Perbedaan Keterangan Bisa Perberat Hukuman Bharada E?
-
Geger Pengacara Brigadir J Menghilang Tak Wajar, Refly Harun Dapat Kiriman Foto Kamaruddin Simanjuntak, Ada Polisi, Begini Kondisinya
-
Membedah Dugaan Masalah Kejiwaan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi
-
Nestapa Bripka RR, Ikut Skenario Sambo Demi Sekolah Perwira, Malah Terancam Mati
Terpopuler
- Operasi Zebra 2025 di Sumut Dimulai Besok, Ini Daftar Pelanggaran yang Disasar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Mobil Keluarga Bekas Paling Dicari 2025, Murah dengan Performa Mumpuni
- 5 Mobil Sedan Bekas Pajak Murah dan Irit BBM untuk Mahasiswa
- 5 Rekomendasi Smartwatch Selain Apple yang Bisa QRIS MyBCA
Pilihan
-
Aksi Jatuh Bareng: Rupiah dan Mata Uang Asia Kompak Terkoreksi
-
4 HP RAM 12 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik untuk Gamer dan Multitasker Berat
-
Perusahaan BUMN dan Badan Negara Lakukan Pemborosan Anggaran Berjamaah, Totalnya Rp43 T
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
Terkini
-
Eks Sekretaris MA Nurhadi Didakwa Lakukan TPPU Rp307,5 Miliar dan USD 50 Ribu
-
Kasatgas KPK Diadukan ke Dewas, Benarkah Bobby Nasution 'Dilindungi' di Kasus Korupsi Jalan Sumut?
-
Mardani Ali Sera Dicopot dari Kursi Ketua PKSAP DPR, Alasannya karena Ini
-
Melihat 'Kampung Zombie' Cililitan Diterjang Banjir, Warga Sudah Tak Asing: Kayak Air Lewat Saja
-
Jakarta Dikepung Banjir: 16 RT Terendam, Pela Mampang Paling Parah Hingga 80 cm
-
Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan
-
21 Tahun Terganjal! Eva Sundari Soroti 'Gangguan' DPR pada Pengesahan RUU PPRT: Aneh!
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Jejak Hitam Eks Sekretaris MA Nurhadi: Cuci Uang Rp308 M, Beli Vila-Kebun Sawit Atas Nama Orang Lain
-
Jaksa KPK Ungkap Pertarungan Gengsi dengan Penasihat Hukum di Kasus Hasto Kristiyanto