Suara.com - Berdasarkan hasil survei terkait elektabilitas, Partai Demokrat menempati peringkat ketiga di bawah PDI Perjuangan dan Partai Golkar. Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tidak mau apabila meroketnya elektabilitas partai yang dipimpinnya karena kisruh soal Kongres Luar Biasa (KLB) yang memajukan Moeldoko sebagai ketua umum tandingan.
Hal tersebut disampaikan AHY saat memberikan pengarahan pada Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat (Rapimnas Partai Demokrat) di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (15/9/2022).
"Jadi elektabilitas kita naik bukan karena siapa?" tanya AHY kepada kader.
"Moeldoko," jawab kader Partai Demokrat yang hadir.
"Kita, saya juga tidak terima ketika ada, wah, Demokrat naik karena ada KSP Moeldoko, karena ada KLB abal-abal. Terima kita begitu?" AHY kembali bertanya.
"Tidak," seru ribuan kader Partai Demokrat.
Alih-alih menaikkan elektabilitas, AHY malah menganggap kalau konflik KLB abal-abal itu malah membahayakan atas keberlangsungan partainya.
"Jadinya kita? Boro-boro elektabilitas, enggak ada ini Rapimnas ini. Yang jelas bukan saya di sini. Betul?" tegas AHY.
Sementara di sisi lain, AHY juga meminta kader untuk tidak berpuas hati ketika elektabilitas partai bisa mencapai 11,6 persen.
Baca Juga: AHY Minta Kader Demokrat Tak Perlu Pura-Pura Nangis Dalam Membantu Rakyat, Sindir Megawati dan Puan?
"Nomor tiga kita sekarang, angkanya sudah digit 11,6 persen. Alhamdulillah. Tetapi, bapak ibu sekalian, jangan pernah kita merasa puas. Sepakat semuanya?" tuturnya.
Ia mengimbau para kader harus tetap berhati-hati. Sebabnya, AHY menilai kalau hasil survei bisa berubah sewaktu-waktu.
“Ini semua hanya angka prediktif yang bisa berubah sewaktu-waktu. Tergantung kita," tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin