Ia juga mendesak Setyo agar segera meminta maaf dan juga berjanji agar bisa mengatur dan menjaga emosinya.
KontraS Sebut Ucapan Setyo adalah Provokasi
Diketahui, Komisi Untuk Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) turut memberikan komentarnya terkait dengan ucapan Kombes Setyo Koes Heriyanto tersebut.
Menurut KontraS, ucapan Setyo justru tidak beradab dan seperti memprovokasi anggota lainnya.
Tidak hanya itu, KontraS juga menyebut bahwa sebagai aparat yang merupakan pelayan masyarakat, dalam kondisi yang memanas seharusnya bisa lebih tenang dari demonstrans.
Berdasarkan perilaku Setyo tersebut, KontraS menuntut Propam Polri untuk menegur Kombes Setyo. Hal tersebut karena dikhawatirkan akan menjadi kebiasaan di kalangan aparat kepolisian pada saat berhadapan dengan para pendemo.
Polri didesak untuk mendisiplinkan anggotanya
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) juga turut memberikan respons mengenai kejadian tersebut.
Komnas HAM menuntut agar Propam Polri bisa mendisiplinkan anggotanya agar tetap mematuhi prinsip HAM pada saat mengawal aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat, tidak terkecuali para mahasiswa.
Disebutkan oleh Komnas HAM, kebebasan berekspresi dan memberikan pendapat merupakan hak konstitusional untuk setiap warga negara yang wajib dihormati oleh anggota kepolisian.
Anggota DPR minta sanksi diberikan ke Kombes Setyo
Tidak hanya Komnas HAM, anggota Komisi III DPR RI juga meminta agar Polri memberikan sanksi tegas kepada Kombes Setyo atas ucapan tidak pantas yang telah dikeluarkan kepada para pendemo.
Menurut anggota Komisi III DPR RI tersebut, pemberian sanksi dilakukan agar memberikan efek jera, sehingga tindakan serupa tidak lagi dilakukan oleh anggota polisi yang lain.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
Sosok Kombes Setyo Koes Heriyatno, Lulusan Sekolah Anak Ferdy Sambo yang Memaki Mahasiswa dengan Nama Binatang
-
Kisruh Umpatan Kata Binatang Kombes Setyo ke Mahasiswa, Kompolnas Bereaksi: Perwira Menengah kok Terpancing Amarah
-
Kompolnas Desak Kombes Setyo Minta Maaf Usai Bentak Mahasiswa Pakai Kata Binatang
-
Viral Video Sekelompok Orang Demo Tolak Pesantren di Sibolangit, Ormas Islam Bereaksi
-
Dipecat karena Video Dugemnya Viral, Sekdes AS Ejek Warganya: Kasihan yang Demo Kepanasan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Rayakan HUT ke-80 TNI di Monas, Tarif Transportasi Umum Jakarta Jadi Rp80
-
Kepala BPHL Dicecar Pembangunan Jalan di Kawasan IUP PT WKM, Hakim: Saudara Kok Nggak Bisa Jawab!
-
Anggota DPR Ngamuk! Minta BGN 'Spill' Nama Politisi Peminta Jatah Dapur MBG
-
Gus Yasin 'Sentil' Balik Kubu Mardiono: Aturan AD/ART Sudah Diubah di Muktamar!
-
Cucu Mahfud MD Jadi Korban, Pakar Sebut Keracunan MBG Bukti Kegagalan Sistemik Total
-
Motif Sejoli Tega Buang Bayi di Palmerah, Malu Nikah Siri Tak Direstui
-
PPP Memanas! Kubu Mardiono Klaim Duluan Daftar, Agus Suparmanto Tidak Sah Jadi Ketum?
-
Penganiayaan Jurnalis di Jaktim Berakhir Damai, Pelaku Meminta Maaf dan Tempuh Restorative Justice
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba