Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan, bahwa alasan mengapa PDIP begitu reaksioner terhadap pernyataan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal dugaan kecurangan pemilu. Kata dia, pernyataan Ketua Dewan Pembina Demokrat itu telah menyasar Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.
"Karena Pak Presiden Jokowi lah yang menjadi sasaran dari Pak SBY. sehingga ketika Pak SBY menyampaikan saya melihat saya mendengar dan kemudian bertanya dalam forum terpenting itu wakil bukan mencederai rakyat bukan jahat, bukan, itu kan suatu pernyataan yang harus kami respon," kata Hasto kepada wartawan dikutip Jumat (23/9/2022).
Menurutnya, PDIP telah memberikan tanggapan-tanggapan atas pernyataan SBY tersebut. Ia menilai Demokrat seharusnya menjawab tanggapan tersebut dengan fakta-fakta.
Hasto lantas menyinggung soal klaim Demokrat yang mengaku perolehan suaranya justru naik 300 persen pasca-Pemilu 2009 lalu.
Hasto menilai, tidak mungkin ada partai politik sejak era orde baru yang mempunyai kenaikkan suara mencapai angka 300 persen.
"Kami juga melakukan satu riset bahkan saat itu saya di Australia selama satu bulan dan untuk menjadi jawaban Mengapa hanya partai yang bisa naik 300% di tengah era multipartai yang sangat kompleks," katanya.
"Bandingkan dengan kenaikan dari partai-partai yang lain dan zaman Orde Baru aja tidak ada yang langsung naik 300%," sambungnya.
Sebelumnya, Hasto kembali menyindir Partai Demokrat yang merespons analisanya mengenai dugaan kecurangan pemilu era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan menyingung soal kasus Harun Masiku.
Hasto mengatakan, pihaknya hanya meminta agar SBY dan PD merespons. Bahwa di dalam forum resmi PD, SBY mengatakan dirinya mendengar bahwa Pemilu 2024 itu diatur akan ada penjegalan pasangan-pasangan tertentu.
Baca Juga: Pilgub Jakarta, Hasto Sesumbar PDIP Punya Banyak Stok Kader, Nama Risma Disebut-sebut
Kemudian SBY mengatakan bagaimana kejahatan terjadi, hak rakyat diinjak-injak dan ini adalah kebatilan.
"Maka atas tuduhan itu kami melakukan klarifikasi. Klarifikasi yang kami lakukan yang pertama itu adalah bahwa kecurangan pemilu justru terjadi pada tahun 2009 secara masif. Mana ada di era multipartai yang sangat kompleks, ada satu partai (Demorkat, red) yang naik 300 persen. Di situ kami sampaikan fakta-fakta termasuk penelitian dari Marcus Mietzner," kata Hasto ditemui di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (21/9/2022).
Namun, Hasto mengklaim fakta-fakta yang disampaikannya tersebut justru dijawab oleh pihak Demokrat dengan selalu menyinggung kasus Harun Masiku.
"Jadi jawabanya (Demokrat seharusnya) adalah bagaimana mengkonter fakta-fakta itu. Bukan dengan Harun Masiku,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Hasto Bocorkan Masa Depan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Diusulkan Jadi Bakal Calon Gubernur DKI
-
PDIP Klaim Bahwa Mereka Sudah Berhasil Merebut 'Hati' Masyarakat!
-
Sosok Max Moein, Ayah Hasnaeni Moein Si Wanita Emas, Politikus PDIP, Terlibat Korupsi, Foto Syur, dan Pelecehan
-
Megawati Soekarnoputri Kembali Ingatkan Kader Jangan "Dansa" Politik 2024, Sasar Siapa?
-
Pilgub Jakarta, Hasto Sesumbar PDIP Punya Banyak Stok Kader, Nama Risma Disebut-sebut
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya