Suara.com - Sebanyak 200 utusan dari kaum tani menemui pimpinan MPR RI untuk melakukan audiensi, Selasa (27/9/2022) sore. Audiensi ini digelar untuk menyampaikan tuntutan massa aksi di Hari Tani Nasional (HTN) 2022.
"Yang diterima 200 (orang). Kami memang mintanya 200, kami tidak mau kayak audiensi kecil aja. Iya (sampaikan tuntutan), sembilan tuntutan itu," kata Sekjen Konsorsium Pembaruan Agraria, Dewi Kartika di lokasi.
Di saat perwakilan tani masuk ke gedung MPR RI, Anggota DPR Komisi IV Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Slamet menemui massa aksi dari petani, buruh, hingga mahasiswa di depan Gedung DPR RI.
Dalam orasinya dari atas mobil komando, Slamet menyatakan bahwa petani adalah profesi yang mulia.
Slamet menyatakan, jika tidak ada petani, kehidupan akan sulit dibayangkan sebab, tidak akan ada stok pangan untuk mencukupi kehidupan.
"Tetapi kalau petani gak ada saya membayangkan kehidupan akan berhenti karena tidak ada stok pangan untuk mencukupi kebutuhan," kata Slamet di lokasi.
Oleh karena itu, Slamet akan menyampaikan salah satu tuntutan massa aksi dalam rapat paripurna. Dia berpendapat, pemerintah wajib hadir untuk memastikan kesejahteraan petani.
"Oleh karena itu dalam kesempatan ini saya sampaikan kepada pemerintah maka wajib hadir untuk menjaga dan memastikan hadirnya kesejahteraan petani kita," beber dia.
Slamet menambahkan, seharusnya pemerintah tidak hanya berorientasi kepada produksi saja, melainkan meyakinkan bahwa kesejahteraan petani terjamin.
Baca Juga: 200 Perwakilan Temui Anggota Dewan, Sebagian Massa di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri
"Oleh karena itu salah satunya evalusasi seluruh regulasi yang berpihak kepasa impor untuk kemudian menyengsarakan petani. Oleh karena itu saya mendukung dan akan saya siap menerima sekaligus meneruskan aspirasi dari seluruh mahasiswa."
Dijaga Ribuan Personel Gabungan
Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin menyebut total personel yang diterjunkan untuk mengamankan aksi demonstrasi mencapai 4.400 personel. Mereka merupakan personel gabungan TNI-Polri.
"Untuk wilayah Jakarta Pusat seluruhnya di siagakan 4.400 personel gabungan TNI-Polri," kata Komarudin saat dikonfirmasi, Selasa.
Selain itu, rekayasa lalu lintas juga telah disiapkan di sekitar Gedung DPR RI. Namun, pelaksanaannya bersifat situasional.
"Situasional melihat kondisi nanti di lapangan," katanya.
Berita Terkait
-
200 Perwakilan Temui Anggota Dewan, Sebagian Massa di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri
-
Aparat Diminta Hentikan Pola Represif, KASBI: Rakyat Hanya Ingin Pertahankan Sumber Kehidupan
-
Buruh KASBI Ikut Aksi HTN di DPR: Rezim Jokowi Gusur Kaum Tani Demi Kepentingan Investor!
-
Resmi Batal Panggil KSAD Dudung soal Effendi Simbolon, MKD: Sudah Senyum-senyum, Dua Orang Sudah Pelukan
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Nasib Diumumkan KPK Hari Ini, Gubernur Riau Wahid Bakal Tersangka usai Kena OTT?
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO