Suara.com - Warga negara Malaysia yang menjadi korban sindikat penipuan penawaran kerja di luar negeri berhasil diselamatkan. Total sebanyak 261 warga Malaysia yang menjadi korban dan 171 di antaranya berhasil dipulangkan ke negaranya.
Melalui pernyataan resmi melalui akun resmi media sosial, Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengatakan bahwa sebanyak 13 warga Malaysia yang merupakan korban kejahatan sindikat penipuan penawaran kerja di Kamboja berhasil dipulangkan pada Jumat (30/9/2022), dengan pesawat komersial.
Sebanyak 261 korban telah diselamatkan. Total 171 orang, termasuk 13 yang terbaru telah dipulangkan ke Malaysia.
Sementara itu, sekitar 90 warga Malaysia saat ini masih menunggu repatriasi.
Komite khusus telah yang terdiri dari 9 kementerian dan lembaga telah dibentuk oleh pemerintah Malaysia, mulai dari Departemen Perdana Menteri (JPM), Departemen Kejaksaan Agung (AGC), Kementerian Dalam Negeri (KDN), Kepolisian Kerajaan Malaysia (PDRM), Departemen Imigrasi Malaysia (JIM), Kementerian Komunikasi dan Multimedia (K-Kom), Kementerian Sumber Daya Manusia (KSM), Kementerian Pemuda dan Olahraga (KBS) dan Komisi Komunikasi dan Multimedia (SKMM) untuk menangani isu sindikat penipuan penawaran kerja tersebut.
Kementerian Luar Negeri telah melakukan pertemuan dengan kepala perwakilan negara-negara terkait pada Jumat (30/9) untuk penanganan isu tersebut. Pertemuan itu bertujuan menginformasikan sikap Pemerintah Malaysia yang peduli dan memandang serius permasalahan itu.
Selain itu, ia mengatakan pertemuan tersebut merupakan upaya berkelanjutan pemerintah untuk mendapatkan kerja sama negara-negara yang terlibat dalam mengintensifkan upaya pencarian dan penyelamatan warga negara mereka yang menjadi korban kejahatan dari sindikat penipuan penawaran kerja.
Menurut dia, masing-masing kepala delegasi asing telah menyatakan komitmen pemerintah mereka untuk menjalin kerja sama yang erat dalam menangani persoalan itu. Pada saat yang sama Kepala Perwakilan Malaysia di Kamboja, Laos, Myanmar dan Thailand diminta untuk terus bekerja menyelesaikan masalah itu dengan cepat dan tuntas.
Dengan PDRM, KLN mengupayakan kerja sama lebih erat dengan pemerintah negara-negara di mana warga negara mereka menjadi korban penipuan. Sedangkan dengan K-Kom akan ada rencana komunikasi yang lebih komprehensif untuk memberi paparan dan kesadaran pada publik dan kelompok sasaran agar tidak mudah tertipu dan terjebak oleh sindikat tersebut. [ANTARA]
Baca Juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mengikuti Student Exchange Luar Negeri
Berita Terkait
-
Wah! Kasus KDRT Rizky Billar Kepada Lesti Kejora Jadi Sorotan Media Malaysia, Artikelnya Ini
-
Menilik Penyebab Pelatih Malaysia Tak Berani Target Menang Lawan Timnas Indonesia U-16
-
Lindungi Pekerja Rumah Tangga, Kemnaker Harapkan Percepatan Pembahasan RUU PPRT
-
Dikutuk Komunitas Internasional, Vladimir Putin Tetap Umumkan 4 Wilayah Ukraina yang Dicaplok
-
KJRI Kuching Dorong Lintas Batas Jagoi Babang Bengkayang-Serikin Malaysia Dibuka Kembali
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Kementerian HAM Akan Kumpulkan Seluruh Data Hak Asasi Manusia Lewat Platform Ini
-
Ngeri! Cekcok di RS Duta Indah Berujung Petaka, Wanita Dihajar Mantan Suami Sampai Gigi Rontok
-
KPK Kembalikan Aset Korupsi Taspen, Anggota DPR: Ini Harus Jadi Standar Penyelesaian Kasus
-
Jejak Intelektual Dwinanda Linchia Levi: Dosen Brilian Untag yang Tewas Misterius di Hotel
-
Roy Suryo 'Disikat' Polisi, Dicekal ke Luar Negeri Malah Cuma Senyum: Misi di Australia Beres!
-
MK Batalkan Skema HGU 190 Tahun di IKN, DPR Usulkan Prabowo Terbitkan Perppu
-
Lebih Dekat, Lebih Hijau: Produksi LPG Lokal untuk Tekan Emisi Transportasi Energi
-
Gibran Wakilkan Pidato Presiden di KTT G20, Ini Alasan Prabowo Tak Pergi ke Afrika Selatan
-
Profil Irjen Argo Yuwono: Jenderal Kepercayaan Kapolri Ditarik dari Kementerian Buntut Putusan MK
-
Hadiri KTT G20 di Afsel, Gibran akan Berpidato di Depan Pemimpin Dunia