Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur. Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menghadiri upacara tersebut secara virtual.
Usai mengikuti upacara virtual, Ganjar berpesan kepada seluruh masyarakat untuk selalu mengamalkan nilai-nilai pancasila. Selain itu, Ganjar juga berpesan untuk tidak tergoda dengan ideologi lain yang dapat memecah belah bangsa.
"Mudah-mudahan di hari kesaktian pancasila ini lebih pada substantif bagaimana kita mengamalkan nilai-nilai pancasila itu, tidak tergoda oleh ideologi lain," kata Ganjar di Gedung Gradhika Bakti Pradja, Kota Semarang, Jateng.
Lebih lanjut, Ganjar menyebut Indonesia akan menjadi bangsa yang besar pada tahun 2045 mendatang. Sebab itu Ganjar mengatakan, pancasila harus benar-benar selalu menjadi landasan dan pedoman masyarakat.
"Di 2045 kita akan menjadi bangsa yang besar sehingga pancasila sebagai landasan ideologi bernegara, bermasyarakat, way of life, itu betul-betul dijadikan pedoman sehingga kita itu menuju ke depan," tuturnya.
Seiring perkembangan zaman, Ganjar pun menjelaskan bahwa nilai-nilai pancasila dapat menjadi pesan perdamaian di mata dunia. Ganjar mengatakan, pesan ini harus terus disampaikan.
"Di samping itu kalau ada yang menindas pasti kita juga tidak setuju, nilainya universal. Inilah yang harus disampaikan terus menerus di dunia luar, sehingga kita di hari kesaktian pancasila ini betul-betul clear ideologi kita ini," katanya.
Ganjar pun mengajak masyarakat melihat masa depan dengan berpegang teguh pada pancasila. Dia berharap, persatuan Indonesia tetap terjaga, sehingga gejolak global yang berdampak kepada bangsa, bisa dihadapi bersama.
"Kita butuh hari ini persatuan Indonesia karena kita melawan situasi yang tidak mudah. Ya ekonomi, ya politik yang bergejolak, maka menjadi sangat relavan untuk kita semua diingatkan pada hari ini," pungkasnya.
Baca Juga: Kisah di Balik Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Bos DNR Logistics Rudy Tanoe Resmi Jadi Tersangka KPK, Langsung Lawan Lewat Praperadilan
-
Daftar Wilayah Banjir Bali Capai 120 Titik, Jumlah Korban Jiwa Berpotensi Bertambah
-
Kejanggalan Ibadah Haji 2024 yang Seret Ustad Khalid Basalamah
-
Soal Wacana Darurat Militer, Gatot Nurmantyo Ungkap Dampak Mengerikan Jika Prabowo Nekat Setujui
-
"Curhat' Mahfud MD soal Nadiem Sebenarnya Bongkar Borok Istana?
-
Gubernur Bobby Nasution Harap Garuda Putar Lagu Daerah Sumut di Pesawat
-
Usai Dihujat, Gaya Koboi Menkeu Purbaya Yudhi Saat Raker dengan DPR RI Malah Tuai Pujian
-
Misteri Hilangnya Heli PK-IWS di Pegunungan Jila Terungkap, Proses Evakuasi Terkendala Medan Ekstrem
-
Profil Rahayu Saraswati: Keponakan Prabowo Mundur dari DPR, Karier Mentereng Berawal dari Aktris
-
Berani Mundur Tanpa Diperintah Partai, Sikap Keponakan Prabowo 'Tampar' Anggota DPR Bermasalah