Suara.com - Ketua DPP Partai Nasdem, Willy Aditya menolak klaim pengusungan Anies Baswedan sebagai bakal calon Presiden 2024 yang diresmikan pada Senin, (3/10/2022) kemarin terkesan buru-buru alias mendadak.
Menurut dia, deklarasi tersebut merupakan hasil rakernas Partai Nasdem yang diselenggarakan tiga bulan lalu.
"Ini keputusan rakernas Nasdem nggak ada yang mendadak. Rakernas diberi tenggang waktu 3 bulan. Seirama dengan hasil keputusan rakernas mengamanatkan Surya Paloh (ketum) untuk memilih satu nama yaitu Anies," kata Willy Aditya dalam wawancara yang ditayangkan Kanal Youtube CNN Indonesia dikutip Beritahits.id pada Selasa,
Ada dua alasan mengapa Nasdem akhirnya melabuhkan pilihannya kepada sang Gubernur DKI Jakarta, sekaligus menggugurkan dua bakal calon lain yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Willy Aditya menerangkan alasan tersebut terkumpul dalam sudut pandang objektif dan subjektif Nasdem.
Secata objektif, Willy Aditya mengaku, pihaknya mencium jika Indonesia sekarang sedang menghadapi situasi kompleksitas krisis global. Di mana hari ini kompetisi perebutan sumber daya yang dinilai luar biasa.
Hal tersebut menjadi tantangan pemimpin di 2024.
Sementara itu untuk alasan subjektif mengapa Nasdem mencalonkan mantan Menteri Pendidikan tersebut, yaitu karena Anies memiliki otoritas moral.
Masih kata Willy Aditya, Anies juga dinilai punya komitmen konstitusional. Dan terakhir adalah soal kapasitas, kapabilitas Anies yang cukup mumpuni hingga layak diusung menjadi calon presiden berikutnya.
Baca Juga: Viral Sopir Angkot dan Oknum TNI Terlibat Keributan di Sukabumi Bakal Diproses Pidana
Berdasarkan sejumlah hasil survei, Anies juga punya elektoral yang signifikan ketika dihadapkan dengan siapapun.
"Beberapa partai yang berdiskusi dengan kami, juga mengatakan bahwa benang merah pilpres ada di Anies," ujarnya.
Tak kalah penting nya bagi Nasdem mencalonkan sedini mungkin itu lantaran Anies masih berstatus sebagai Gubernur DKI.
"Lebih baik mencalonkan anies sebagai presiden sewaktu dia masih menjabat sebagai gubernur DKI ketimbang mantan Gubernur. Ada harga tersendiri bagaimana nasdem mengusung gubernur DKI yang masih eksis untuk menjadi RI 1," tuturnya.
Seperti diketahui, Partai Nasional Demokrat telah memilih Anies dengan melalui berbagai pertimbangan.
Dalam pidatonya, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan bahwa Nasdem memiliki keyakinan pikiran-pikiran dalam sudut pandang atau perspektif, baik secara makro maupun mikro yang sejalan.
Berita Terkait
-
Terbang ke Kualalumpur, Selain Gaza, Isu 'Nuklir' Jadi Bahasan Panas Prabowo di KTT ASEAN
-
'Cuma Omon-omon?' Refly Harun Skeptis Prabowo Bisa Lepas dari Pengaruh Jokowi
-
Apa Urgensi Bahasa Portugis Masuk Kurikulum Sekolah? Begini Sejarah Relasi Indonesia dan Brasil
-
Potret Janja Da Silva, Ibu Negara Brazil Cek Ombak Program MBG di Jakarta
-
Aktivis 98: Soeharto Cukup Jadi Mantan Presiden, Bukan Pahlawan Nasional!
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Kejagung Pastikan Silfester MatuniaTerpidana Kasus Fitnah Jusuf Kalla Jadi Target Operasi
-
Pasar Barito Digusur, Pedagang Dipindahkan ke Lenteng Agung: Begini Janji Manis Pemprov DKI
-
Sidang Praperadilan Delpedro Marhaen: Hakim Tunda Putusan Hingga Pukul 2 Siang
-
Heboh WN Israel Punya KTP Cianjur, Dedi Mulyadi Cecar Sang Bupati
-
Komjak Ultimatum Kajari Jaksel: Eksekusi Silfester Matutina Sekarang, Jangan Tunda Lagi!
-
IPB Bahas Masa Depan Kawasan Puncak: Antara Lestari dan Laju Ekonomi
-
Rumah Digeledah, ASN Kemenaker RJ Dipanggil KPK: Ada Apa dengan Kasus RPTKA?
-
Rayakan HLN ke-80, PLN Wujudkan Akses Listrik Gratis bagi Warga Pra Sejahtera di Bali
-
Tok! Gugatan Praperadilan Khariq Anhar Ditolak PN Jaksel, Ini Alasan Hakim Sulistyo
-
Biar Talas dan Sagu Tak Dianggap Makanan Kelas Bawah, Mendagri Minta Daerah Gandeng Ahli Kuliner