Suara.com - Pasca tragedi Kanjuruhan, Polri melalui akun Twitter @DivHumas_Polri membagikan video dengan keterangan "KESIGAPAN POLRI EVAKUASI KORBAN KANJURUHAN" pada Senin (3/10/2022). Namun unggahan ini justru dihujat warganet.
Video berdurasi 72 detik itu sudah ditonton lebih dari 65 ribu kali. Di dalamnya tertulis sejumlah keterangan, seperti para personel Polri yang bekerja sama membantu para korban di Stadion Kanjuruhan.
"Personel Polri saling bahu membahu untuk menyelamatkan para korban supporter pasca kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10)," begitulah keterangan tertulis dalam video.
"Para insan bhayangkara ini membawa para korban yang terlihat lemas dan tak sadarkan diri ke tempat yang lebih aman, agar mereka bisa segera mendapatkan penanganan terbaik," tulis keterangan itu lebih lanjut.
"Dengan penuh kemanusiaan, terlihat para personel Polri ini juga mengipasi para supporter yang diduga kehabisan oksigen. Pray for Kanjuruhan," lanjutnya lagi.
Namun, video Polri pamer kesigapan itu malah menerima hujatan dari para warganet. Ribuan komentar mengkritik unggahan tersebut karena Polri dianggap bersih-bersih dari aksi nyatanya.
Sebelumnya, tak sedikit warganet menganggap polisi menjadi dalang atas kematian ratusan penonton Arema FC vs Persebaya di Kanjuruhan. Hal ini didasarkan pada banyaknya gas air mata yang ditembakkan hingga membuat mereka kesulitan bernapas.
"Bayangin, ada ratusan orang meninggal, sebagian besar anak muda, terus ini institusi sibuk perbaikin nama dan ngaku-ngaku sigap. Emang pada gak tau malu," semprot warganet.
"'Sigap' aja yang meninggal sebanyak itu," kritik seorang warganet.
Baca Juga: Pele Sebut Tragedi Kanjuruhan Salah Satu Bencana Terbesar dalam Sepak Bola
"Ini bukan soal kesigapan, ini akibat ulah kalian sendiri main tembak gas air mata ke berbagai penjuru tribun!!" kritik warganet lain.
Sebagian dari warganet ini juga menyindir mengapa oknum yang melakukan kekerasan tidak dibuatkan kompilasi videonya.
"'Oknum' yang nyemprot gas air mata gak dibuatin kompilasi vidio kak?" komentar salah seorang warganet.
"Yang 'rombongan oknum' mukul, nendang, nembak gas air mata, gak dibikin video kek gini juga pak? Bagus tuh pake lagu tendangan tsubasa," sindir warganet.
Kemudian, ada pula yang menyinggung dosa polisi, apa yang ada di video memang tanggung jawab polisi, sehingga tak perlu pamer, dan kritik lainnya lagi.
"Itu sudah tugasmu, Pak. Kewajiban yang memang sudah seharusnya dilakukan. Pernah liat kurir paket flexing kesigapan mereka ngirim barang? Pernah liat jukir meromantisasi cara mereka ngatur parkiran? Ya biasa aja, udah tugas mereka," tulis warganet.
Berita Terkait
-
Pele Sebut Tragedi Kanjuruhan Salah Satu Bencana Terbesar dalam Sepak Bola
-
Belum Rencana Tengok Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan, Jokowi Beri Santunan 50 Juta
-
Gas Air Mata Jadi Polemik, Menilik Penerapan Aturan FIFA dalam Tragedi Kanjuruhan
-
Timnas U-17 Palestina Tak Takut ada di Indonesia Pasca Tragedi Kanjuruhan
-
Ratusan Suporter Bola Karawang Gelar Doa Bersama Untuk Korban Kerusuhan Kanjuruhan Malang, Ini Harapannya
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi