Suara.com - Eric Vavaki, asal Kepulauan Solomon, bekerja di sebuah kapal penangkap ikan di perairan Queensland sehingga tak pernah menyewa tempat tinggal di darat.
Bekerja selama empat tahun di kapal nelayan tersebut, kadang hanya satu-satunya yang bekerja selain kapten kapal, mimpinya adalah menjadi warga tetap di Australia.
Namun nasibnya berubah drastis bulan Februari lalu, ketika sebagai mobil yang ditumpanginya mengalami kecelakaan berat di Toogoolawah di Queensland Tenggara.
Akibat kecelakaan itu bagian bawah tubuhnya lumpuh.
Ia harus menjalani rehabilitasi selama tujuh bulan di Rumah Sakit Princess Alexandra di Brisbane.
Eric berhak mendapatkan kompensasi, berdasarkan aturan di Australia bernama NIISQ, yang dimaksudkan membantu korban kecelakaan berat lalu lintas. Tapi skema itu tidak membantu membayar tempat tinggalnya sampai dia sembuh lagi.
Karena tidak bisa bekerja dan tidak memiliki tempat untuk tinggal, Eric menghadapi kemungkinan dideportasi setelah keluar rumah sakit, Kamis besok (6/10).
Menghadapi kemungkinan tidak adanya rumah yang ramah difabel dan akses terbatas bagi rehabilitasi di Kepulauan Solomon, Eric memohon kepada pihak berwenang agar diperbolehkan tinggal di Australia.
Kecelakaan yang mengubah nasib
Eric mengatakan salah satu hal yang paling berat dalam menyesuaikan diri hidup dengan kursi roda adalah meminta tolong orang lain untuk mendorong kursi rodanya saat ada jalan menanjak.
Baca Juga: Pengorbanan Keluarga Jadi Salah Satu Faktor Migran Asia Sukses di Australia
"Saya jadi merasa sedih sepertinya semua dalam kehidupan saya berubah," katanya.
"Saya hanya berusaha berpikir positif setiap hari dan melakukan apa yang bisa saya lakukan."
Dia mengatakan saat terbangun sadar dari kecelakaan, pikiran pertamanya adalah bagaimana cedera yang dialaminya akan memengaruhi masa depannya untuk tinggal di Australia.
"Pikiran pertama saya 'apa yang akan saya lakukan berikutnya?'" katanya.
"Apakah saya akan bisa melanjutkan bekerja? Bagaimana hidup saya selanjutnya?"
Eric mengatakan meski ia memiliki keluarga dan teman-teman di Brisbane, dia tidak bisa tinggal bersama mereka karena tempat tersebut tidak ramah untuk difabel seperti dirinya.
Berita Terkait
-
Investasi Properti Australia: Kontribusi Investor Indonesia Mencapai AUD100 Juta
-
Legenda Australia Harry Kewell Resmi Latih Klub Vietnam Hanoi FC
-
Alasan Klub 'Saudara' Manchester City Beri Kontrak Profesional ke Wonderkid Timnas Indonesia
-
Siapa Ikhsan Katonde? Sebut Gibran Cuma Kursus Beberapa Bulan di Australia
-
Heboh Pengakuan Mengejutkan WNI di Australia: Gibran Sendiri yang Bilang Tak Lulus Kuliah di Sydney
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Modal Rp 20 Ribu, Pria Ini Bikin Geger Pasar Malam Usai Sabet Dua Sepeda Listrik Sekaligus
-
Mengenang Kejayaan Grand Mall Bekasi, Dulu Primadona Kini Sepi Bak Rumah Hantu
-
4 Fakta Tutupnya Grand Mall Bekasi, Kalah Saing hingga Tinggalkan Kenangan Manis
-
Agustina Wilujeng: Kader Posyandu Adalah Garda Terdepan Kesehatan Warga Semarang
-
Viral Airlangga Hartarto Terekam Dorong Dedi Mulyadi, Biar Bisa Foto di Samping Jusuf Kalla
-
Wajar Kepala Daerah Ngamuk, Ini Sederet Masalah jika TKD Dipotong Kemenkeu
-
Tewas usai Melahirkan Bayi, Mayat Terapis Wanita Ditemukan di Musala Terminal Kalideres
-
Polisi Kondisi Mabuk Perkosa Gadis 16 Tahun, Begini Nasib Bripka RN Gegara Ulah Cabulnya!
-
Kejar Target 80 GW PLTS Desa, Bahlil Kirim Tim ke India Pelajari Listrik Murah 3 Sen/KWh
-
Dana Reses DPR Jadi Rp 702 Juta, Dasco Akui Ada Salah Transfer Rp 54 Juta yang Ditarik Kembali