Suara.com - Roasting dalam komedi belakangan sangat dikenal oleh masyarakat. Namun beberapa kali pihak yang menjadi 'korban' roasting merasa tidak terima, seperti dalam kasus komedian Mamat Alkatiri yang dilaporkan anggota DPR Hillary Brigitta Lasut. Lalu apa itu roasting dalam komedi?
Anda mungkin sering mendengar istilah roasting dalam komedi. Mungkin Anda mendengarnya dari para komika, standup komedian atau orang-orang yang berkarir di dunia komedi. Lantas apa itu roasting dalam komedi? Cek yuk, pengertian roasting dalam komedi berikut ini.
Pengertian Roasting dalam Komedi
Roasting komedi adalah acara di mana satu tamu tertentu bercanda dan diolok-olok oleh teman-temannya, biasanya di depan penonton. Roasting pertama kali dimulai sebagai tradisi New York Friar's Club, di mana acara ini diadakan secara pribadi sejak tahun 1920-an. Roasting publik pertama menampilkan Maurice Chevalier pada tahun 1949.
Seiring waktu, popularitas roasting ini berkurang dalam sorotan budaya New York tetapi masih ada dalam bentuk pesta pribadi yang lebih kecil — seringkali yang diselenggarakan oleh selebriti dan politisi kaya. Baru pada tahun 1970-an, roasting selebriti ini mencapai popularitas ketika Dean Martin mulai menjadi pembawa acara komedi televisi.
Acara itu tayang perdana pada tahun 1974 untuk melengkapi episode terakhir dari variety show Martin Martin "The Dean Martin Show". Kemudian berlanjut ke serial "The Dean Martin Celebrity Roasts" NBC akhir tahun yang sama, ditayangkan setiap beberapa bulan sekali hingga 1979.
Bette Davis, Muhammed Ali, Lucille Ball, Ronald Reagan, Frank Sinatra, dan bahkan Martin sendiri muncul sepanjang pertunjukan untuk menjadi roastee.
Sementara itu di Indonesia sendiri, roasting mulai dikenal sejalan dengan populernya stand up comedy. Khususnya ketika ajang pencarian bakat komika mulai digelar setiap tahun di televisi.
Seperti Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) Kompas TV dan Stand Up Comedy Academy (SUCA) Indosiar. Kekinian, komedian yang masih sering membawakan roasting dalam penampilannya adalah Kiky Saputri.
Ada perbedaan antara aktivitas roasting dan bullying. Komedi mengingat tanggung jawab terhadap sesuatu. Sementara bullying adalah aktivitas yang disadari atau tidak oleh pelakunya--tindakannya bersifat merusak.
Kebanyakan komika bekerja sangat keras. Komika favorit Anda, yang membuat Anda tertawa memungkinkan sebagai salah satu yang juga membuat Anda berpikir.
Dalam melakukan roasting itu tidak berarti kita bisa mengatakan dan melakukan apa yang kita inginkan, alias tidak boleh keterlaluan seperti mempergunakan julukan rasial atau cercaan. Komedi memungkinkan komedian/komika untuk seni pertunjukan komedi dengan penonton.
Komedi ada untuk membungkam para pengganggu, bukan untuk menjadi pengganggu. Roasting dilaksanakan dengan persetujuan (skenario) sebelum dimulai kepada orang-orang yang berpartisipasi di panggung.
Sementara, bullying adalah tindakan yang mengarah ke aktivitas menghina, melecehkan, dan mempermalukan seseorang yang tidak setuju, bahkan tidak mau menjadi target perlakuan seperti itu.
Demikian itu penjelasan apa itu roasting dalam komedi dan perbedaannya dengan bullying. Semoga dapat dimengerti.
Kontributor : Mutaya Saroh
Berita Terkait
-
Wakil Ketua DPD Nasdem Solo Nilai Roasting Mamat Alkatiri Bisa Cederai Semangat Pemuda untuk Berpolitik
-
Mamat Alkatiri Tanggapi Laporan dari Hillary Brigitta: Selamat Membangun Opini dengan Caption dan Video
-
Roasting Anggota DPR RI, Mamat Alkatiri Dilaporkan ke Polisi, Fadli Zon : Saya Terhibur kok
-
Viral, Video Mamat Alkatiri Roasting Hillary Brigitta Lasut Berujung Laporan Polisi
-
Fadli Zon Bela Mamat Alkatiri Usai Dipolisikan Hillary Brigitta Gara-gara Roasting
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
Terkini
-
Buntut Insiden Saat Kunker Komisi III DPR, Polda Jambi Minta Maaf: Tak Ada Niat Halangi Wartawan
-
4 Skandal Zita Anjani sebelum Diterpa Isu Pencopotan: Gara-Gara Dugaan Mangkir?
-
Anggota DPR Terima Dana Reses Rp2,5 Miliar, Najwa Shihab: Masalahnya, Cair ke Kantong Pribadi
-
Enam Lembaga HAM Bentuk Tim Investigasi Kerusuhan, Tegaskan Suara Korban Tak Boleh Terhapus
-
Asosiasi Pengusaha Dukung Rekomendasi MUI Soal Jaminan Halal Program MBG
-
Heboh Isu Pergantian Kapolri, Komjen Suyudi Ario Seto Mencuat Gantikan Jenderal Listyo Sigit?
-
Menkeu Purbaya Sudah Tegur Putranya Gara-Gara Unggahan Viral Soal "Agen CIA": Masih Kecil!
-
Drama CEO Malaka Project vs TNI Berakhir Damai, Tak Ada Lagi Proses Hukum untuk Ferry Irwandi?
-
Mengenal Sushila Karki, Nenek 73 Tahun Pilihan Gen Z yang Jadi PM Wanita Pertama Nepal
-
Sambangi DIY, Kemendagri Dorong Pemda Optimalkan Siskamling dan Pastikan Situasi Kamtibmas Aman