Suara.com - Beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang menyebut bahwa komunis telah menguji coba camp pembantaian mirip seperti Nazi dengan menggunakan gas beracun.
Pembantaian tersebut dinarasikan dilakukan tepat pada Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada tanggal 1 Oktober.
Dalam pesan tersebut, disebutkan bahwa kelinci percobaan dalam uji coba tersebut dilakukan melalui medan lapangan bola, masyarakat Jawa Timur, dan beberapa pertandingan sepak bola yang telah dijadwalkan.
"FIX SUPER VALID NO HOAX DARI ORANG BIN PENSIUNAN KOMBES & MANTAN ORANG BAIS. KEDUA INFO INI DISATUKAN MENJADI DATA. DATA-DATA DARI INFORMASI SAYA KUMPULKAN MENJADI SEBUAH DOKUMENTASI. BAHWA PADA TANGGAL 1 OKTOBER HARI KESAKTIAN PANCASILA KEMARIN KOMUNIS MENGUJI COBA CAMP PEMBANTAIAN MIRIP SEPERTI NAZI MENGGUNAKAN GAS BERACUN,"
"NAMUN KALI INI KELINCI PERCOBAANNYA MELALUI MEDAN LAPANGAN BOLA, RAKYAT JATIM, DAN AGENDA PERTANDINGAN BOLA YANG SUDAH DI GRAND DESIGN SECARA MATANG MELALUI PSSI & BRIMOB,"
"SIAP-SIAP SELURUH RAKYAT INDONESIA, NEGERI INI SEBENTAR LAGI AKAN BANYAK CAMP CAMP SEPERTI DI XINJIANG UIGHUR, BUKAN HANYA UMAT ISLAM, SELURUH AGAMA AKAN DIHABISI,"
"INFO INI WAJIB DIVIRALKAN," narasi yang ada di dalam pesan berantai.
Melalui pesan berantai tersebut, juga ditambahkan video liputan media Al Jazeera.
Lalu benarkah klaim tersebut?
Baca Juga: Dinilai Sudah Tolak Kedatangan Bonek ke Malang, Dadang Aremania Jadi Bulan-bulanan Publik
Penjelasan
Melalui penelusuran, pesan berantai tersebut merupakan konten yang menyesatkan. Informasi yang diberikan adalah informasi sesat untuk membingkai sebuah isu.
Lebih lanjut, diketahui bahwa klaim pelintiran yang ditambahkan dengan video liputan media Al Jazeera tersebut menggunakan teknik banding ke otoritas atau Appeal to Authority.
Sumber dari video yang beredar berasal dari unggahan yang dibagikan oleh akun Twitter @JesWashington pada 3 Oktober 2022 lalu.
Dalam video yang diunggah, tampak liputan berita yang dilakukan oleh media Al Jazeera di Stadion Kanjuruhan usai Tragedi Kanjuruhan.
"Live from Kanjuruhan Stadium," tulis akun pengunggah video.
Berita Terkait
-
Dinilai Sudah Tolak Kedatangan Bonek ke Malang, Dadang Aremania Jadi Bulan-bulanan Publik
-
Sering Lepas Tanggung Jawab, Mahfud MD Sindir PSSI Selalu Berlindung di Balik Ketiak FIFA
-
Kebenaran dan Alasan Rizky Billar Lempar Lesti Pakai Bola Biliar Terjawab, Bahaya Kepala Bisa Pecah
-
Hanya Dikirim Lewat SMS, Warga Diminta Abaikan Pemberitahuan Tilang Electronik via WhatsApp
-
Tilang Elektronik Diterapkan, Polda Jawa Barat Imbau Masyarakat Waspadai Modus Penipuan via Ponsel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting