Suara.com - Kabar mengejutkan datang dari Amerika Serikat, di mana seorang warga negara Indonesia (WNI), bernama Novita Brazil, tewas di rumahnya di San Antonio, Texas, Amerika Serikat. Ia diberondong ratusan peluru hingga tewas di tempat kejadian. Novita menjadi korban salah sasaran karena pelaku sebetulnya menyasar rumah tetangganya.
Seperti apa fakta WNI di AS salah sasaran ditembak 100 peluru selengkapnya? Mari simak ulasannya di bawah ini.
Kronologi Terjadinya Penembakan
Dilansir dari laman Indonesian Lantern, Novita Kurnia Putri atau akrab disapa Novita Brazil yang berusia 25 tahun, tengah mengetik di laptopnya di rumahnya di West Bexar County, San Antonio, Texas. Dirinya tertembak beberapa kali di bagian wajahnya pada hari Selasa 4 Oktober 2022 sekitar pukul 12.30 pagi dini hari, dan meninggal dunia di tempat kejadian.
Sementara itu, ada korban wanita lainnya berusia 41 tahun yang tengah menyewa rumah tak jauh dari lokasi, telah dirawat di ruang darurat rumah sakit setempat.
Pelaku Penembakan Adalah 2 Remaja Laki-Laki
Novita tewas seketika setelah peluru yang ditaksir berjumlah lebih dari 100 bulir ditembakkan oleh dua remaja laki-laki. Kedua pelaku penembakan telah ditangkap dan diamankan pihak kepolisian setempat, yaitu deputi Texas.
Petugas kepolisian tiba beberapa saat setelah tembakan senjata otomatis terdengar di sekitar kawasan Bexar County, dan mereka melihat sebuah mobil sedan putih mengebut meninggalkan lokasi.
Setelah pengejaran dilakukan dibantu oleh helikopter polisi, kedua pelaku tertangkap di jalan bebas hambatan 151 dan Acme Road. Dua remaja berusia 14 dan 15 tahun berhasil ditangkap.
Baca Juga: Tim Pencari Fakta Masyarakat Sipil Ungkap 12 Temuan Tragedi Kanjuruhan
Melalui konferensi pers terbaru pada Sabtu malam waktu setempat, Salazar mengatakan bahwa kedua remaja itu didakwa dengan pasal pembunuhan tingkat pertama dan penyerangan menggunakan senjata mematikan. Kedua remaja yang ditahan di Bexar County Juvenile Detention Center itu dikenai dua tuduhan, yaitu pembunuhan dan penyerangan berat dengan ancaman hukuman mati atau hukuman seumur hidup.
Penembakan Salah Sasaran
Rumah di samping kediaman Novita lah yang diduga kuat menjadi target yang dituju kedua pelaku. Selama penembakan, tiga remaja dari rumah tetangga, bersenjatakan pistol dan juga AR-15 sempat menembak balik ke arah pelaku.
Mereka keluar dari rumah samping kediaman korban WNI, kemudian menembaki sekitar lingkungan tempat tinggal di Texas untuk menargetkan kedua tersangka. Remaja yang berusia masing-masing 17, 15, dan 14 tahun itu kemudian ikut ditangkap pada hari Jumat, 6 Oktober.
Jenazah Dipulangkan ke RI
Konsulat Jenderal Republik indonesia Houston akan memulangkan jenazah Novita Brazil ke Indonesia. Pihaknya berusaha membantu mempercepat proses pemulangan agar jenazah bisa segera tiba di Tanah Air sesuia permintaan keluarga Novita.
Berita Terkait
-
Tim Pencari Fakta Masyarakat Sipil Ungkap 12 Temuan Tragedi Kanjuruhan
-
12 Temuan Tim Pencari Fakta Koalisi Masyarakat Sipil Tragedi Kanjuruhan: Soal Minuman Alkohol, Itu Menyesatkan
-
Korban Hilang Terseret Banjir Kebumen Ditemukan Meninggal Dunia
-
Tiara Kartika Disebut Anak Kuntilanak, Cek 3 Fakta Terbarunya
-
Ustaz Yusuf Mansur Sebut Rizky Billar Layak Dapat Kesempatan Kedua, Netizen Auto Jodohkan Pada Wirda
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO