3. Kericuhan di Tribun Jadi Penyebab Tragedi Kanjuruhan
Dalam video yang bernarasi seorang petugas berseragam memukul suporter beredar di media sosial. Aksi ini kemudian disebut sebagai penyebab kemarahan suporter lain hingga tragedi Kanjuruhan terjadi.
Namun faktanya, narasi itu diketahui hoaks. Berdasarkan penelusuran, foto dan video tersebut tidak ada hubungannya dengan tragedi Kanjuruhan yang menyebabkan ratusan orang meninggal dunia.
Unggahan itu justru menampilkan kericuhan suporter sepak bola di Stadion Kanjuruhan pada tahun 2018 lalu. Tepatnya saat laga antara Arema FC melawan Persib Bandung.
4. Pemain Liga 1 Lakukan Aksi Teatrikal Tragedi Kanjuruhan
Sebuah video yang menampilkan pemain klub Ligue 1, Toulouse dan Montpellier, menutup hidung serta mata mereka menggunakan jersei sempat beredar di media sosial.
Akun Facebook yang mengunggah video mengatakan bahwa itu merupakan bentuk aksi teatrikal untuk menyinggung Polri yang menembakkan gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan.
Namun narasi dalam video itu rupanya tidak benar dan bukan aksi teatrikal tragedi Kanjuruhan. Para pemain menutup hidung dan mata dengan jersei lantaran ada suporter yang melepaskan gas air mata ke lapangan.
5. FIFA Beri Sanksi Hentikan PSSI
Baca Juga: Ketum PSSI Iwan Bule Ingat Sholat di Sela Pertemuan dengan Tim TGIPF terkait Insiden Kanjuruhan
Menyusul terjadinya tragedi Kanjuruhan, muncul narasi yang menyebut bahwa FIFA telah memberikan sanksi kepada PSSI. Sanksi ini berupa pembekuan sementara, yakni selama 8 tahun.
Namun, dilihat di laman resminya, FIFA hanya menyampaikan ucapan belasungkawa. Tidak ada pernyataan mengenai sanksi, termasuk menghentikan PSSI yang sempat tersebar luas di media sosial.
6. FIFA Batalkan Status Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia
Sebuah unggahan di media sosial juga menyebut jika FIFA memberikan sanksi dengan membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 mendatang.
Narasi itu ternyata hoaks. Sebab hingga saat ini, FIFA belum memberikan sanksi apapun, termasuk mencabut keputusan pelaksanaan Piala Dunia U20 2023.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti
Berita Terkait
-
Ketum PSSI Iwan Bule Ingat Sholat di Sela Pertemuan dengan Tim TGIPF terkait Insiden Kanjuruhan
-
131 Orang Meninggal Dunia, Sutiaji Pastikan Keluarga Korban Kanjuruhan Terima Santunan
-
Semen Padang Minta Kepastian Kelanjutan Kompetisi Liga 2
-
"Nggak Ada Pengaruhnya" Respons Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan Atas Aksi Sujud Massal Polresta Malang
-
Ketua Panpel Arema FC Diperiiksa Sebagai Tersangka Hari Ini
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
Terkini
-
Percepat Penanganan, Gubernur Ahmad Luthfi Cek Lokasi Tanah Longsor Cibeunying Cilacap
-
Ribuan Peserta Ramaikan SRGF di Danau Ranau, Gubernur Herman Deru Apresiasi Antusiasme Publik
-
Heboh Pakan Satwa Ragunan Dibawa Pulang Petugas, Pramono Membantah: Harimaunya Tak Keluarin Nanti
-
Jejak Karier Mentereng Mayjen Agustinus Purboyo, Kini Pimpin 'Pabrik' Jenderal TNI AD Seskoad
-
Apa Ketentuan Pengangkatan Honorer PPPK Paruh Waktu 2025? Ini Aturan KemenpanRB
-
Pramono Ungkap Fakta Baru Buntut Ledakan SMAN 72: Banyak Siswa Ingin Pindah Sekolah
-
Aksi Heroik 10 Anjing Pelacak K9, Endus Jejak Korban Longsor Maut di Cilacap
-
Finish 10K BorMar 2025 dalam 81 Menit, Hasto Kristiyanto Lampaui Capaian Pribadi: Merdeka!
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok