"Menyelidiki penggunaan gas air mata di Bahrain pada 2012, Dokter Hak Asasi Manusia menemukan bahwa dokter lokal melaporkan peningkatan jumlah keguguran di daerah terbuka. Dan pejabat PBB telah menghubungkan gas air mata dengan keguguran di wilayah Palestina."
Sebelumnya, Scientific American mewawancarai seorang profesor anestesiologi Universitas Duke yang mengklaim bahwa lebih banyak keguguran dilaporkan di antara wanita hamil yang terpapar gas air mata selama Musim Semi Arab.
Rewire News melaporkan bahwa beberapa pengunjuk rasa di demonstrasi Dakota Access Pipeline mengklaim tidak mendapatkan menstruasi mereka selama setahun penuh setelah kena gas air mata beberapa kali.
Namun konsensus di antara komunitas ilmiah dan medis adalah bahwa hubungan antara gas air mata dan kesehatan reproduksi kurang diteliti. Memang, dua dokter yang berbicara dengan Salon menyatakan skeptisisme yang hati-hati tentang konsekuensi reproduksi potensial dari paparan gas air mata.
“Meskipun ada cedera parah yang terdokumentasi dengan baik dan kematian akibat iritasi kimia, ada sedikit penelitian eksperimental atau epidemiologis yang ketat mengenai dampak gas air mata pada hasil terkait kehamilan,” ujar Dr. Michele Heisler, direktur medis dari Physicians for Human Rights dan profesor kesehatan masyarakat dan penyakit dalam di University of Michigan
“Meskipun kurangnya penelitian, kita tahu bahwa gas air mata pada dasarnya tidak pandang bulu dan penegak hukum seharusnya hanya menggunakan senjata pengendalian massa ini sebagai upaya terakhir yang mutlak, ketika semua metode penyelesaian damai telah habis."
Demikian penjelasan tentang apakah gas air mata kedaluwarsa lebih berbahaya. Semoga informasinya bermanfaat.
Kontributor : Rima Suliastini
Baca Juga: Korban Meninggal Dunia dalam Tragedi Kanjuruhan Bertambah Lagi, Kini Menjadi 132 Orang
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya
-
Tongkat Estafet Tokoh Menko Polkam: Ada SBY, Mahfud MD, Wiranto, hingga Djamari Chaniago
-
Surat Pemakzulan Gibran Tidak Mendapat Respons, Soenarko Curigai Demo Rusuh Upaya Pengalihan Isu
-
Respons Viral Setop 'Tot Tot Wuk Wuk', Gubernur Pramono: 'Saya Hampir Nggak Pernah Tat Tot Tat Tot'
-
Minta Daerah Juga Tingkatkan Kualitas SDM, Mendagri Tito: Jangan Hanya Andalkan Kekayaan Alam
-
Fakta atau Hoaks? Beredar Video Tuding Dedi Mulyadi Korupsi Bareng Menteri PKP