Suara.com - Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyentil masalah pembangunan infrastruktur hingga kenaikan harga BBM di era Jokowi.
AHY menyampaikan bahwa rakyat menginginkan perubahan karena dinilai memiliki kehidupan yang tak lebih baik dibandingkan dengan era SBY.
Perbaikan dan perubahan itu disebut bukanlah keinginan partai Demokrat, namun rakyat yang meminta.
"Dan Demokrat sebagai partai oposisi hari ini harus menunjukkan warnanya. Warna kita biru, tapi kita juga harus menunjukkan bukan hanya berbeda dibandingkan yang lain. Tetapi karena kita ingin mengkritisi program-program yang tidak pro rakyat. Kita ingin membangun kesadaran kolektif masyarakat kita," ujar AHY dikutip dari kanal YouTube KOMPAS TV, Rabu (12/10/2022).
AHY menegaskan bahwa pembangunan yang akan dilakukan Demokrat nantinya akan ditunjukkan untuk rakyat.
Lalu AHY menyampaikan bahwa pembangunan infrastruktur harus dibarengi dengan pembangunan sumber daya manusia.
Tak hanya itu, AHY juga menyentil soal kenaikan harga BBM hingga sembako sekarang di era Jokowi.
"Faktanya bagaimana bapak ibu sekalian? Harga-harga mahal, harga BBM gimana? Harga sembako gimana?" teriak AHY kepada audiens.
Saat AHY meneriakkan soal penghasilan, audiens menjawab menurutun. Lalu pertanyaan AHY terkait daya beli dijawab meningkat oleh audiens.
Baca Juga: PAN Singgung AHY Yang Puji Era SBY: Ya Masa Anak Berbakti Jelek-jelekin Bapaknya
"Oleh karena itu, mari sekali lagi kita membangun bersama rakyat memperjuangkan perubahan dan perbaikan," kata AHY.
AHY mengaku bahwa dia ingin memotret berbagai isu yang memang menjadi kesulitan rakyat.
Selanjutnya, AHY juga menyinggung soal kondisi utang negara saat ini.
"Yang pertama adalah ekonomi, tiap hari semakin tidak baik. Utang gimana bapak ibu sekalian?" tanyanya.
"Banyak warga yang mengutang? UMKM kita gimana UMKM? Guru honorer gimana? Buruh gimana?" lanjutnya.
AHY berharap partai Demokrat bisa menyatukan enerjinya dan akan bergerak hingga Februari 2024 untuk pemilu mendatang.
Tag
Berita Terkait
-
PAN Singgung AHY Yang Puji Era SBY: Ya Masa Anak Berbakti Jelek-jelekin Bapaknya
-
AHY Klaim Era SBY Hidup Masyarakat Lebih Sejahtera, PPP Merespons: Cuma Dagangan Politik, Tak Bikin Sehat Demokrasi
-
Terungkap Kriteria Tak Terduga Cawapres Potensial Anies Baswedan, AHY Masuk Radar?
-
AHY Klaim Era SBY Rakyat Lebih Sejahtera, PKB: Ojo Dibandingke, Tidak Elok!
-
3.200 Aparat Polri-TNI Dan Satpol-PP Dikerahkan Amankan Demo Buruh Di Sekitar Patung Kuda Hari Ini
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
Terkini
-
Megawati: Kalau Diam Saya Manis, Tapi Kalau Urusan Partai Saya Laki-laki!
-
Amankan Nataru, Satpol PP DKI Sebar 4.296 Personel
-
Kemenkes Waspadai Leptospirosis Pascabanjir, Gejalanya Mirip Demam Biasa tapi Bisa Mematikan
-
Said Didu Bongkar 5 Kedaulatan RI yang 'Dirampas' Jokowi demi Oligarki Selama Satu Dekade
-
Dulu Besi Tangganya Dicuri, Kini Kabel CCTV JPO Daan Mogot Ditemukan Putus
-
Kemendagri Monitor Pengiriman Bantuan 101.000 Lembar Pakaian untuk Korban Bencana di Aceh
-
Banjir Sumatra Picu Risiko Penyakit Menular, Kemenkes Dorong Imunisasi Darurat
-
OTT 9 Orang Termasuk Jaksa di Banten, KPK Juga Amankan Uang Rp 900 Juta
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan