Suara.com - Partai politik terus melakukan berbagai manuver menjelang Pemilu 2024 mendatang. Salah satu perkembangan yang menjadi sorotan, yaitu pertemuan antara Puan Maharani dan Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Dikutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad menduga bahwa pertemuan kedua tokoh itu merupakan upaya konsolidasi politik menjelang Pilpres.
Sangat memungkinkan untuk menarik gerbong Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) jika diamati dari pertemuan keduanya. Nyarwi juga turut menilai bahwa koalisi akan semakin besar apabila PDIP ikut bergabung.
Hal itu karena partai-partai yang ada di dalam KIB dan PDIP memiliki pengalaman bersama mendukung pemerintahan Jokowi.
“Kondisi itu memungkinkan lantaran PDIP, Partai Golkar, PAN, dan PPP memiliki pengalaman bersama sebagai pendukung Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi),” sebut Nyarwi.
Lebih lanjut, Nyarwi menilai jika PDIP dan Golkar merupakan partai yang sama-sama nasionalis sehingga koalisi antara keduanya sangat berpotensi memajukan pasangan capres dan cawapres.
“Sebab, PDIP dan Golkar merupakan partai yang sama-sama dikenal sebagai nasionalis,” lanjutnya.
Nyarwi juga menyebutkan bahwa kedua partai tersebut selalu lekat dengan dengan narasi-narasi besar untuk memperkokoh semangat gotong royong.
“Kemudian memperkokoh ikatan kebangsaan dan melanjutkan agenda-agenda pembangunan,” tandasnya.
Baca Juga: Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi
Sebelumnya, Puan Maharani bertemu dengan Airlangga Hartarto dalam acara jalan sehat di Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Sabtu (8/10/2022). Dalam pertemuan itu, Airlangga menyatakan partainya bakal membuka ruang selebar-lebarnya untuk kerja sama.
Berita Terkait
-
Erwin Aksa: Problem Mendasar Kita Saat Ini adalah Pendidikan, Berikutnya Ekonomi
-
Aria Bima Sebut Isu Jenis Ijazah Palsu Presiden Jokowi Akan Sering Muncul di Era Politik
-
Bima Arya dan Gibran Rakabuming Bertemu Hingga Tanggapi Soal Pilkada: Kalau Suka Sama Saya Ya Dipilih
-
Anies Perlu Waspada ke Ganjar-Airlangga, Bisa Kalah Kalau Berpasangan dengan Sosok Ini
-
Terungkap Kapan Koalisi Indonesia Bersatu Bakal Deklarasi Capres Cawapres
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak