Suara.com - Seorang pemuda asal Prancis, Gary Bencheghib, menerima penghargaan bergengsi Magsaysay Award dari Filipina karena membersihkan sampah plastik dari sungai di Indonesia.
Pemuda berusia 27 tahun tersebut mendirikan organisasi bernama Sungai Watch sejak tahun 2020 dengan kegiatan membersihkan sampah plastik dari berbagai sungai.
"Saya hampir tidak percaya dengan penghargaan tersebut," kata Gary kepada ABC Indonesia.
"Saya hanyalah pemuda sederhana dari Bali.
"Kami belum belum pernah memenangkan penghargaan apa pun sebelumnya dan pusat perhatian kami adalah menyelesaikan masalah sampah plastik di Bali dan di Indonesia."
Penghargaan Magsaysay adalah penghargaan tahunan yang diberikan oleh Yayasan Ramon Magsaysay, mantan presiden Filipina bagi mereka yang bergerak di berbagai bidang yang dianggap membantu kemanusiaan.
Tahun 2021 Rumah Produksi Watcdoc dari Indonesia mendapatkan penghargaan yang sama, yang disebut-sebut sebagai seperti penghargaan Nobel untuk Asia.
Dalam pengumumannya panitia mengatakan bahwa Gary dianugerahi penghargaan dalam kategori Emergent Leadership karena "perjuangannya melawan polisi sampah plastik di laut dan sungai, masalah yang terjadi dalam skala lokal maupun global."
"Energinya sebagai anak muda dikombinasikan dengan faktor alam, petualangan, video dan teknologi yang digunakan sebagai senjata dalam advokasi sosial dan kreativitas dan semangatnya menjadi contoh yang bagus bagi anak-anak muda dan juga dunia," kata Panitia Magsaysay.
Baca Juga: Watchdoc Raih Magsaysay Award, Komisioner Komnas HAM Puji Sebagai Prestasi Prestisius
Upacara pemberian penghargaan akan dilakukan di Manila pada akhir November.
Emergent Leadership adalah istilah bagi seseorang yang bukan pemimpin secara faktual namun muncul sebagai pemimpin lewat interaksi dalam kelompoknya.
Selain Gary Bencheghib, di tahun 2022 ini Penghargaan Magsaysay juga diberikan kepada tiga orang lainnya.
Salah satunya Sotheara Chhim, psikiater dan advokat kesehatan mental dari Kamboja yang terlibat dalam proses penyembuhan trauma di negara tersebut bernama baskbat.
Juga Tadashi Hattori, dokter mata asal Jepang dan aktivis kemanusiaan yang melakukan operasi mata gratis di Vietnam, dan Bernadette J.Madrid, dokter dari Filipina yang memperjuangkan hak anak di negaranya dengan menciptakan ruang aman bagi anak-anak korban pelecehan.
Sudah tinggal di Bali selama 20 tahun
Berasal dari Prancis, Gary mengatakan bahwa Bali merupakan tempat dia dibesarkan sejak umur 7 tahun.
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Ancaman Wabah Mengintai Pengungsi Bencana Sumatra, Pakar Ingatkan Risiko ISPA hingga Kolera
-
Yahya Cholil Staquf Klarifikasi Dana Rp100 Miliar PBNU, Konsesi Tambang dan Isu Zionis
-
Kaleidoskop Satu Dekade Shopee: Menciptakan Dampak Bagi Ekosistem melalui Inovasi & Kolaborasi
-
Mendagri dan Menko PMK Bahas Kebutuhan Masyarakat Aceh Tamiang dan Aceh Timur Pascabencana
-
Pemprov DKI Kirim 27 Ton Bantuan ke Korban Bencana Sumatera
-
Tiga Koridor TransJakarta Terdampak Imbas Truk Hantam Separator di Dua Halte
-
Pemulihan Sumatra hingga Kampung Haji, Ini 3 Arahan Prabowo di Hambalang
-
Hasil TKA Pelajar SMA Sederajat Jeblok Parah, Pemerintah Didesak Evaluasi
-
Link CCTV dan Kapal Pelabuhan Merak untuk Pantau Arus Mudik Nataru 2025 Real-Time
-
Karir Ambyar! Brigadir YAAS Dipecat Polda Kepri Usai Aniaya Calon Istri yang Hamil