Suara.com - Pengusutan terkait tragedi kemanusiaan yang menewaskan 132 nyawa di Stadion Kanjuruhan masih berlangsung hingga kini.
Mulai dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang diketuai oleh Mahfud MD hingga Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) melakukan investigasi untuk mengusut tuntas insiden tersebut.
Terbaru, Komnas HAM memeriksa manajer, jajaran staf, hingga perwakilan Bonek untuk memberikan keterangan terkait kronologi Tragedi Kanjuruhan.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, menjelaskan bahwa pihaknya telah memanggil sejumlah official tim Persebaya.
Saat diperiksa, mereka menguraikan kronologi tragedi berdarah tersebut dari sudut pandangnya.
"Mereka menceritakan dan juga menyertakan bukti-bukti berupa video dan bukti lainnya. Mereka menceritakan soal detail-detail apa yang mereka alami, termasuk juga misalnya menyaksikan ada pembakaran mobil polisi," kata Beka seperti dikutip Suara.com melalui acara Kabar Pagi yang tayang di kanal YouTube tvOneNews pada Senin (17/10/22).
Bukan hanya melihat peristiwa pembakaran mobil polisi, para saksi yang dipanggil juga melihat penembakan gas air mata yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Bahkan, para pemain Persebaya diterangkan juga sempat merasakan efek dari gas air mata yang ditembakan.
"Mereka juga memang melihat ada gas air mata. Kemudian teman-teman Persebaya sebelum masuk ke kendaraan taktis juga sempat merasakan matanya perih karena gas ari mata," lanjut Beka.
Baca Juga: Biaya Pengobatan Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Dihentikan
Sebelumnya, Komnas HAM telah memanggil perwakilan Indosiar selaku stasiun televisi yang menyiarkan pertandingan Liga 1 antara Arema FC Vs Persebaya pada Kamis (12/10/22) lalu.
Selain Indosiar, Komnas HAM juga melakukan pemeriksaan terhadap Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan pengurus lainnya.
Pihak Asosiasi Pemain Profesional Indonesia (APPI) juga mendapatkan panggilan dari Komnas HAM. Mereka dimintai pendapat terkait Tragedi Kanjuruhan. Termasuk pengalaman bermain di laga profesional sepak bola Indonesia.
Berita Terkait
-
Biaya Pengobatan Korban Luka Tragedi Kanjuruhan Dikabarkan Dihentikan
-
Habis Libur, Madura United Latihan Lagi Meski BRI Liga 1 Indonesia Masih Dihentikan
-
43 Anak Menjadi Korban Meninggal Dunia di Tragedi Kanjuruhan
-
Soroti Rentetan 3 Kasus Besar Di Tubuh Polri, Relawan Anies: Jadikan Refleksi, Jangan Cari Kambing Hitam
-
Buku Catatan Bergetar saat Pidato, Warganet Kasihan dengan Kapolri
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog