Suara.com - Mantan Kepala Badan Intelijen Stategis (Kabais), Laksda Purn Soleman B Ponto ikut menyoroti pernyataan Irjen Pol Teddy Minahasa. Teddy Minahasa diketahui membantah keterlibatannya dalam kasus peredaran narkoba dan menyatakan mengalami kerugian hingga 20 miliar.
Mantan Kabais TNI ini heran bagaimana bisa seorang Kapolda melakukan operasi penangkapan di Laut China Selatan dengan menggunakan uang pribadi. Menurutnya itu tidak masuk akal.
"Bagaimana seorang Kapolda berupaya sampai mengeluarkan uang pribadi untuk mencari narkoba dari Laut China Selatan. Bagaimana caranya?" tanya Soleman yang dikutip Suara.com melalui unggahan kanal YouTube Refly Harun, Selasa (18/10/22).
Lantas, seperti apa profil Laksda Purn Soleman B. Ponto? Berikut informasi selengkapnya.
Profil Soleman B Ponto
Soleman B Ponto merupakan purnawirawan (Purn.) TNI Angkatan Laut yang sempat menduduki jabatan Kepala Badan Intelijen Strategis atau Kabais. Ia lahir di Tahuna, Sulawesi Utara, pada 6 November 1955.
Sementara pendidikannya, melansir situs penerbit buku Rayyana.id, Soleman lulus dari sekolah TNI Akabri AL di tahun 1978.
Karier Soleman B. Ponto di dunia Angkatan Laut diawali sebagai pelaut. Ia kemudian melewati sejumlah pos, hingga akhirnya memasuki ranah intelijen TNI pada Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sejak tahun 1996.
Adapun dirinya diangkat menjadi Kepala BAIS TNI untuk periode 2011-2013. Selama penugasan di BAIS, Soleman banyak berinteraksi dengan organisasi serta para penggiat Hak Asasi Manusia (HAM).
Baca Juga: Henry Yosodiningrat Siap Bela Mati-matian Teddy Minahasa di Pengadilan
Sejak saat itulah, timbul kesadaran bahwa Indonesia termasuk TNI tidak dapat terpisah dari pengaruh dunia dan hukum internasional. Begitu pun dengan Hukum Humaniter dan HAM.
Atas dasar itu, Soleman mengikuti pendidikan magister hukum dengan mengambil tesis mengenai Operasi Militer TNI dan Gerakan Separatisme Bersenjata di Indonesia. Ia juga merilis buku berjudul "Jangan Lepas Papua juga TNI" dan "Perdamaian di Aceh".
Rekam Jejak Karier Soleman B. Ponto
Sebelum menjabat sebagai Kabais, Soleman kerap menduduki berbagai posisi. Berikut daftar kariernya yang berhasil Suara.com rangkum. Namun, jangka waktu tiap-tiap jabatannya, kecuali Kabais, tidak diketahui.
- DPB Denma Armada
- Padiv Luar KRI TBO Armada
- Padiv MPK KRI LAM Armada
- Ps. Kadepsin KRI SGU Armada
- Padiv KRI Yos Armada
- Padiv Kawah ABK TCL Armada
- Padiv Elektronika KRI MKT-331 Satkor Armatim
- Kadepsin KRI TK-813 Satrol Armatim
- Diklapa-II Denmako Makoarma Armatim
- Kadepsin KRI SNA (Singa) Satkat Armatim
- Kadepsin KRI KRS (Keris-624) Armatim
- Dik Seskoal DPB Denmako Makoarma Armatim
- Kadepsin KRI BDK (Badik-623) Satkat Armatim
- Kadepsin KRI HSN (Hasanudin-333) Satkor Armatim
- Sus Athan RI DPB Denmako Makoarma Armatim
- As Athan RI Ur laut di ew Delhi/India
- Paban Utama B-2 Dit B BAIS TNI
- Athan RI di Den Haag Belanda
- Pamen Mabes TNI
- Paban Utama B-6 Dit B BAIS TNI
- Waaspam Kasal
- Aspam Kasal
- Kabais TNI (2011-2013)
Lebih lanjut, pernyataan Teddy yang dinilai Soleman tidak masuk akal lantaran pihak kepolisian kemungkinan memakai Polisi Air (Polair) untuk melakukan operasi. Namun, Polair hanya memiliki kewenangan hingga 12 mil laut dari titik terluar.
Oleh sebab itu, Soleman mempertanyakan mengapa Teddy tidak meminta bantuan kepada Angkatan Laut untuk melakukan operasi penangkapan tersebut.
Berita Terkait
-
Henry Yosodiningrat Siap Bela Mati-matian Teddy Minahasa di Pengadilan
-
Kuasa Hukum Yakin Teddy Minahasa Bukan Pengguna atau Pengedar Narkoba
-
Kuasa Hukum Bakal Buktikan Teddy Minahasa Tidak Terlibat Kasus Narkoba
-
Teddy Minahasa Bantah Jadi Pengedar Narkoba dan Sebut Hasil Positif Tes Urin Berasal dari Obat Bius
-
Henry Yoso Sebut Irjen Teddy Minahasa Suruh Eks Kapolres Bukittinggi Jual Narkoba di Sumbar
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Prabowo Blusukan ke Monas, Cek Persiapan HUT ke-80 TNI
-
Gedung Ponpes Al-Khoziny Ambruk Tewaskan 13 Orang, FKBI Desak Investigasi dan Soroti Kelalaian Fatal
-
Prakiraan Cuaca 4 Oktober 2025 di Berbagai Kota Wisata dari Bogor, Bali hingga Yogyakarta
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial