Suara.com - Pasangan Warga Negara Asing (WNA) asal Australia Maziar Darvishi dan WNA asal Jepang, Megumi Tadatsu meminta maaf kepada petugas Imigrasi Bandara Soekarno Hatta. Keduanya telah melakukan penghinaan dan tindak kekerasan kepada petugas.
Permintaan maaf yang dilakukan kedua WNA itu, didampingi langsung oleh Kedutaan Besar Australia dan Jepang dengan mendatangi langsung Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta.
Permintaan maaf pertama disampaikan langsung oleh WNA asal Australia Maziar.
"Saya minta maaf atas tindakan saya telah menghina petugas,"ucapnya ketika memberikan klarifikasi di Kantor Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta,
Kemudian disusul oleh WNA Megumi turut menyampaikan permintaan maaf-nya.
"Saya minta maaf atas tindakan saya kepada petugas Imigrasi yang bertugas. Dan saya telah berbuat tidak baik karena overstay,"ucapnya
Pasangan WNA itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Mereka pun juga akan membayar terkait permasalahan membayar denda overstay. Mereka pun berharap juga tidak kasus ini dibawa ke ranah hukum.
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto menjelaskan peristiwa tersebut terjadi pada 17 Oktober 2022. Ketika itu di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Internasional Soetta sekitar pukul 19.35 WIB.
Saat itu, kata Tito, Maziar dan Megumi bersama dua anaknya hendak terbang ke Australia menggunakan pesawat QF 42.
Baca Juga: WNA asal Rusia Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Penginapan
WNA Australia Maziar saat itu melakukan tindak kekerasan melempar amplop berwarna coklat ke salah satu petugas Imigrasi Bandara. Selain itu, Ia, juga mengangkat jari tengah ke arah petugas.
"Dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani
pemeriksaan di ruangan penyidik Kantor Imigrasi Kelas 1 Khusus TPIN Soekarno Hatta," ucap Tito
Dari hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, pasangan WNA itu bersama dua anaknya telah overstay masing-masing selama dua hari. Dimana, sesuai ketentuan mereka harus membayar uang denda.
"Namun Maziar Darvishi menolak untuk membayar beban biaya overstay. Pria tersebut justru marah dan melempar petugas Imigrasi," ungkap Tito
Atas kejadian itu, kata Tito, pasangan WNA tersebut batal terbang ke Australia. Mereka pun juga meninggalkan kantor Imigrasi dengan petugas melakukan penahanan terhadap paspor mereka.
Tito menyebut tindakan WNA itu sangat menyinggung imigrasi Republik Indonesia.
Berita Terkait
-
WNA asal Rusia Ditemukan Tewas di Kamar Mandi Penginapan
-
Polda Bali Selidiki Kasus Kematian Janggal Bule Rusia di Apartemen Kerobokan
-
Geger! WNA Rusia di Bali Tewas di Kamar Mandi Penginapan, Ada Luka Gorokan di Leher, Hingga Sayatan Pada Paha dan Tangan
-
Dubes RI Dukung Pembangunan Pusat Stem Cell di Kawasan Ekonomi Khusus Sanur Bali oleh Swasta Jepang
-
Klasemen Akhir Runner Up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-20 2023: Thailand Gagal Lolos, Duduki Posisi Enam
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Respon Langsung Keluhan Penghuni
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?
-
KPPPA Minta Orang Tua dan Siswa Tak Takut Santap MBG: Manfaatnya Jauh Lebih Besar!
-
Ngaku Hati-hati, Penetapan Tersangka Kasus Haji Tunggu Hasil BPK?
-
2 Petinggi Google Indonesia Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Chromebook yang Menyeret Nadiem Makarim
-
Kuli Bangunan Tewas Ditusuk Rekan Sendiri, Polisi Selidiki Motif Pembunuhan Sadis
-
Kebakaran Hutan Dunia Meningkat Tajam, Dampak Ekonomi dan Risiko Kemanusiaan Kian Parah