Kabur usai diperiksa TGIPF dan Komnas HAM
Pada Selasa (11/10/2022) Iwan Bule beserta seumlah pengurus PSSI lainnya menghadiri undangan pemeriksaan dari TGIPF, terkait Tragedi Kanjuruhan.
Iwan Bule dan rombongan PSSI tiba di kantor Kemenko Polhukam pada 11.15 WIB. Sementara diskusi antara TGIPF dengan PSSI selesai pukul 15.25 WIB.
Namun ketika pertemuan selesai, Iwan Bule menghindari para wartawan yang telah menunggunya sejak awal. Ia meninggalkan gedung Kemenko Polhukam melalui pintu belakang, sementara awak media menunggunya di pintu depan.
Hal serupa juga terjadi ketika Iwan Bule diperiksa Komnas HAM terkait Tragedi Kanjuruhan pada Kamis (13/10/2022).
Setelah diperiksa selama kurang lebih dua jam, rencananya Komnas HAM akan menggelar jumpa pers terkait pemeriksaan itu.
Namun ketika jumpa per situ digelar, Iwan BUle tida terlihat hadir dan memilih untuk meninggalkan kantor Komnas HAM tanpa sepengetahuan awak media.
Main bola dengan Presiden FIFA di tengah duka Kanjuruhan
Belum selesai pengungkapan Tragedi Kanjuruhan dan di tengah duka para korbannya, Ketua Umum PSSI Iwan Bule malah mengikuti Fun Football dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, pada Selasa malam (18/10/2022).
Baca Juga: Aremania Demo Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan di Malang
Aksi Iwan Bule tersebut lantas mengundang cibiran publik, karena dinilai tidak peka dengan duka yang masih dirasakan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan.
Tak hanya netizen, TGIPF dan Komnas HAM juga meyayangkan keputusan Iwan Bule untuk bermai bola dengan Presiden FIFA tersebut.
"Saya pikir sikap seperti itu samgat disayangkan karena kuburan para korban belum kering," kata anggota TGIPF Laode M Syarif, kepada wartawan, Rabu (19/10/2022).
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Berita Terkait
-
Aremania Demo Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan di Malang
-
Soal Kejelasan BRI Liga 1, Thomas Doll Percaya Penuh kepada PSSI
-
Aremania Demo di Depan Gedung DPRD Kota Malang, Ada Spanduk Revolusi PSSI
-
Cabut Autopsi, Keluarga Korban Kanjuruhan: Polisi Tak Mengancam, tapi Didatangi Saja Bikin Takut
-
TGIPF Bantah Ada Intimidasi ke Keluarga Korban Tragedi Kanjuruhan: Kami Sudah Tanyakan Langsung kepada Keluarga Korban
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
Terkini
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional