Suara.com - Presiden Rusia Vladimir Putin ingin mengintimidasi Jerman dengan ancaman penggunaan senjata nuklir, menurut seorang pejabat senior Jerman.
“Dengan ancaman senjata nuklir, dia ingin membidik Jerman,” kata Christoph Heusgen, penasihat kebijakan luar negeri mantan Kanselir Angela Merkel, kepada media lokal sebagaimana disitat Suara.com dari laman kantor berita Anadolu.
Heusgen mengatakan Putin berusaha membangkitkan ketakutan dan melemahkan dukungan Berlin untuk Ukraina.
Kekhawatiran atas kemungkinan serangan nuklir oleh Rusia telah berkembang sejak Putin bersumpah untuk menggunakan semua cara yang tersedia untuk melindungi negara, sebuah pernyataan yang diambil oleh pengamat sebagai referensi untuk senjata nuklir.
“Kami kembali ke logika Perang Dingin,” tambah Heusgen, yang juga ketua Konferensi Keamanan Munich saat ini, pada pertemuan tingkat tinggi tahunan tentang kebijakan keamanan internasional.
Perang Ukraina telah membuat Jerman meninggalkan kebijakan tradisional dan pasifisme dalam masalah keamanan dan pertahanan.
Jerman telah memberikan bantuan keuangan dan militer ke Ukraina, sementara Kanselir Olaf Scholz telah berjanji untuk membantu membangun kembali tentara Ukraina.
Scholz juga membatalkan kebijakan Berlin selama puluhan tahun terhadap Rusia dan berjanji untuk mengakhiri ketergantungan energinya pada Moskow.
Heusgen menekankan kepada AS bahwa Moskow akan menghadapi konsekuensi bencana karena menggunakan senjata nuklir.
Baca Juga: Jerman Akan Legalkan Ganja untuk Tambah Penerimaan Pajak Negara
“Saya tidak dapat membayangkan bahwa ada jenderal Rusia yang ingin bunuh diri saat akan menerapkan perintah seperti itu,” tutur dia.
Selain itu, Putin tidak menginginkan isolasi global sepenuhnya, tutur dia, seraya menambahkan bahwa China tidak akan mengizinkan penggunaan senjata nuklir. (Sumber: Anadolu)
Berita Terkait
-
Jerman Akan Legalkan Ganja untuk Tambah Penerimaan Pajak Negara
-
Sahabat Putin Ini Minta Ukraina Dihilangkan Dari Dunia
-
Hadapi Perang di Musim Dingin, Jepang Janjikan Bantuan Pemanan untuk Ukraina
-
Iran Dituding Bantu Rusia dalam Perang Lawan Ukraina, Desakan FIFA Coret Timnas Iran dari Piala Dunia 2022 semakin Kuat
-
Tak Hanya Bharada E dan Ferdy Sambo, Kamaruddin Sebut Putri Candrawathi Juga Ikut Tembak Brigadir J
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka