Suara.com - Seorang ahli epidemologi yang juga aktif di bidang sosial, Tifauzia Tyassuma atau biasa dikenal dokter Tifa belakangan memang menarik perhatian.
Dokter Tifa jadi perbincangan usai turut mempertanyakan keaslian ijazah Presiden Joko Widodo. Kendati seorang dokter, Tifa memang sering kali vokal pada berbagai persoalan politik.
Membahas soal posisi perempuan di kancah perpolitikan, dokter Tifa menyebutkan bahwa dirinya lebih berminat menjadi presiden langsung ketimbang sebagai ibu negara.
Pernyataan tersebut dinyatakan dokter Tifa saat berbincang dengan Neno Warisman yang videonya diunggah di Kanal YouTube Refly Harun.
“Kalau saya daripada jadi Ibu Negara ya mending jadi Presiden aja,” jelas dokter Tifa, dikutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.
Dengan kompoisisi demografis di Indonesia, dokter Tifa menyebitkan bahwa keterwakilan perempuan di politik yang menginspirasi memang diperlukan.
“50 persen dari 278 juta rakyat Indonesia itu perempuan, masa iya sih dari 134 (139*red) juta wanita masa nggak ada yang hebat, saya bilang okey saya akan menginsipirasi, kalau memang bisa mengapa nggak karena kita semua punya kesempatan sama jadi presiden,” imbuhnya.
Profil Dokter Tifa
Berdasarkan penelusuran Suara.com pada akun media sosial dokter Tifa, nama lengkap dokter tersebut adalah Tifauzia Tyassuma.
Baca Juga: Presiden Arema FC Gilang Juragan 99 Akan Diperiksa Atas Tragedi Kanjuruhan
Dokter Tifa kini berprofesi sebagai kepala Alhina Institute, sebagaimana yang tercantum di profil LinkedIn miliknya. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Gadjah Mada. Ia mendapat gelar PhD untuk Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia.
Sebelum menjabat kepala di Alhina Insitute, dokter Tifa menjabat Executive Director di Center for Clinical Epidemiology & Evidence RSCM Jakarta. Tifa mengemban jabatan tersebut sejak 2009.
Ia juga mengemban jabatan Sekretaris Jenderal untuk Indonesian Clinical Epidemiology & Evidence-Based Medicine Network sejak 2010 silam.
Berita Terkait
-
Daripada Memaksakan Partai Lain, Politikus Demokrat Minta Jokowi Persiapkan 'Soft Landing': Negara Terancam Gagal!
-
Dituding Pembangkang Gegara Jadi Relawan Go-Anies, Kader Golkar: Kalau Airlangga Jadi Capres, Saya Pindah Dukungan
-
Relawan Ganjar Doakan Jokowi Naik Tahta Ketum PDIP, 'Megawati Bisa Marah Nih'
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal