Untuk meminimalisir atau menangkal hoaks ini harus ada penangkalnya, mitigasinya, dan pengorganisasian, dengan cara Prebunking yakni melawan hoaks sebelum itu muncul, berdasarkan teori inokulasi (ilmu psikologi), yang mirip dengan imunisasi terhadap sebuah penyakit.
Modul Prebunking disusun dari data hoaks Pemilu/Pilkada 2014, 2017, 2019, 2020 salah satu contoh di tema pemilu, Edukasi kepada redaksi media dan jurnalis tentang teknik prebunking, menjadikan konten prebunking sebagai bagian dari tugas, media untuk mengimunisasi masyarakat tentang issue Pemilu 2024.
"Dua segmen utama Prebunking yakni upaya delegitimasi penyelenggaraan pemilu serta isu SARA yang akan berpotensi, makanya kita berharap media ini berperan untuk memerangi soal penyebaran hoaks jelang pemilu 2024 ini, karena ini sangat akan terulang kembali, contohnya ketika Ganjar Pranowo ini maju dan Anies Baswedan maju, tentu ini akan terulang, kita di media sangat berperan utama untuk menganalisa soal berita hoaks," jelasnya.
Masih kata Jack Resep Sandwich dalam Konten Prebunking mulai dengan Fakta memberi peringatan akan Potensi Hoaks, jelaskan kesalahan logika hoaksnya, jelaskan kesalahan logika hoaksnya.
"Karena bikin hoaks ini cuma butuh waktu satu menit, maka kita tidak bisa berdiri sendiri jika mau menangkal hoaks, media ini tidak bisa berdiri sendiri, pemerintah pun tidak bisa, makanya kita harus berbarengan dengan seluruh aktifis, tohoh masyarakat dan tokoh agama untuk menangkal hoaks," pungkasnya.
Berita Terkait
-
'Bukan Cari Cuan', Ini Klaim Penggugat Ijazah Gibran yang Tuntut Kompensasi Rp125 Triliun ke Wapres
-
Discord Jadi Alat Pemilu Gen Z Nepal: Kelebihan dan Kekurangan Platform Gamers Ini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Tokoh Senior PPP Bongkar Kelompok 'Lima Serangkai' di Balik Kudeta Suharso Monoarfa
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO