Suara.com - Terjadi sebuah penikaman massal di sebuah supermarket di dekat kota Milan, Italia. Penikaman berdarah tersebut menimbulkan sederet korban. Bahkan, salah seorang korban penikaman tersebut akhirnya meninggal dunia.
Nahasnya, seorang pemain bertahan AC Monza yang dipinjam dari Arsenal, Pablo Mari turut menjadi korban.
Lantas, bagaimana kabar terkini terkait sosok pelaku penikaman tersebut? Apa yang mendasari sosok itu melakukan aksi sadisnya?
Berikut deretan fakta penikaman di Milan yang turut menyeret Pablo Mari jadi korban.
Kronologi insiden
Berdasarkan laporan laman berbahasa Inggris media BBC, seorang pria menikam beberapa pengunjung supermarket di kawasan kota Milan, Italia pada Kamis (27/10/2022) sekitar pukul 18.30 waktu setempat.
Supermarket tersebut berlokasi di pusat perbelanjaan yang ramai yakni Assago, tak jauh dari kota Milan.
Salah satu korban meninggal dunia
Aksi penikaman tersebut menimbulkan beberapa korban. Dilansir oleh ESPN, salah seorang korban yang merupakan karyawan supermarket meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Media lokal ANSA mengatakan bahwa ada tiga korban lainnya yang berada dalam kondisi serius.
Sedangkan pengunjung lainnya berlari ketakutan saat pria tersebut membabi buta dan menyerang pengunjung supermarket.
Pablo Mari ikut jadi korban, kondisi serius
Pablo Mari, bintang Arsenal FC turut menjadi korban penusukan tersebut. Laman berita ESPN melaporkan bahwa Kepala eksekutif Monza Adriano Galliani berbagi rincian lebih lanjut tentang kondisi Mari.
Pemain bertahan yang kini berlaga di AC Monza tersebut mengalami luka yang cukup dalam di area punggungnya. Kendati demikian, Mari mengalami nasib yang cukup beruntung lantaran pisau tidak mengenai organ vital seperti paru-paru.
"Pablo Mari memiliki luka yang cukup dalam di punggungnya, yang untungnya tidak menyentuh organ vital seperti paru-paru atau lainnya," katanya seperti dikutip ESPN.
Berita Terkait
-
Kronologis Bek Arsenal Pablo Mari Ditusuk di Depan Istri dan Anak, Pelaku Ambil Pisau dari Supermarket, Menyerang Acak
-
Penusuk Bek Arsenal Pablo Mari Menyerang Orang di Supermarket, Ada yang Ditusuk di Tenggorokan
-
Pernyataan Resmi Arsenal Pablo Mari Ditusuk di Italia Hingga Kondisi Terakhirnya
-
Motif Bek Arsenal Pablo Mari Ditusuk Belum Jelas, Pelaku Diduga Sakit Jiwa
-
Polisi Tangkap Penusuk Bek Arsenal Pablo Mari, Ini Sosoknya
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Sriwijaya Ranau Gran Fondo 2025 Tegaskan Seruan Gubernur Herman Deru: Jaga Alam Demi Pariwisata
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri