Suara.com - Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengeluarkan peringatan bahwa kolera dapat menjadi penyakit "endemik" di negara itu menyusul lonjakan kasus positif baru-baru ini serta terus tingginya angka penularan dalam beberapa tahun terakhir.
Kantor berita nasional Lebanon melaporkan bahwa dalam kunjungannya ke sejumlah rumah sakit umum di wilayah Lembah Bekaa, Abiad mendesak negara itu untuk memanfaatkan "peluang emas" guna menghentikan penularan kolera, selagi epidemi yang kini terjadi masih dalam tahap awal dan dapat dihentikan
Menkes Abiad juga memastikan bahwa kementeriannya terus memantau kesiapsiagaan ranjang rumah sakit yang memadai untuk potensi lonjakan pasien rawat inap yang menderita kolera.
Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merilis lembar fakta tentang kolera pada Maret lalu, yang menyebutkan bahwa sebuah daerah endemik kolera merupakan daerah di mana kasus terkonfirmasi kolera terdeteksi selama tiga tahun terakhir dengan bukti penularan lokal, yang berarti kasus tersebut tidak diimpor dari tempat lain.
Abiad memperingatkan epidemi tersebut tidak hanya akan berdampak pada sektor kesehatan Lebanon, tetapi juga pada ekspor produk pertanian dan pariwisata.
Kolera sendiri merupakan penyakit diare akut yang dapat membunuh penderitanya dalam beberapa jam jika tidak diobati. Pasokan air bersih serta ketersediaan sarana sanitasi sangat penting bagi upaya pencegahan dan pengendalian penularannya, menurut WHO.
Dalam laporannya, WHO menyatakan Kemenkes Lebanon menginformasikan dua kasus terkonfirmasi kolera dengan kultur laboratorium yang dilaporkan dari bagian utara negara itu pada 6 Oktober. Kasus tersebut menjadi tempat terjadinya wabah kolera pertama di Lebanon sejak 1993 silam.
Laporan Pengawasan Kolera yang diperbarui Kemenkes Lebanon pada Sabtu menunjukkan Lebanon mencatat 10 kasus terkonfirmasi baru dan satu kematian baru.
Dengan demikian, total kasus infeksi dan kematian di negara tersebut masing-masing menjadi 381 dan 17 kasus. [Antara]
Berita Terkait
-
Penyakit Kolera Bunuh 110 Orang di Malawi
-
Ribuan Orang Terserang Wabah Kolera di Malawi, 110 Tewas
-
Update Klasemen Grup C AFC Futsal Asian Cup 2022 Kuwait: Timnas Futsal Indonesia Naik Peringkat
-
Hasil Timnas Futsal Indonesia vs Lebanon di AFC Futsal Asian Cup 2022 Kuwait, M Iqbal dkk Menang 7-2
-
Keunikan Bandara Internasional Banyuwangi yang Raih Penghargaan Arsitektur Dunia
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?