Suara.com - Pengacara kondang Hotman Paris memberikan komentar soal sidang perkara pembunuhan Brigadir Yosua dengan terdakwa Ferdy Sambo Cs.
Horman hadir dalam acara Catatan Demokrasi yang ditayangkan dari Kanal Youtube tvOneNews.
Hotman bilang bahwa, sejumlah saksi yang dihadirkan dalam persidangan hanya bumbu-bumbu, sebelum akhirnya Majelis Hakim jatuhkan vonis kepada para terdakwa.
"Yang jadi fokus adalah apakah ini pembunuhan berencana atau tidak," katanya dikutip pada Rabu, (2/11/2022).
Menurut dia, saksi utama mengungkap tewasnya Yosua itu ada di 4 terdakwa yaitu Richard Eliezer, Ricky, Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Kemudian, Hotman menjelaskan soal pasal 340 KUHP pembunuhan berencana yang diterapkan oleh saksi ahli Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej (Eddy Hiariej) dalam kasus sianida tempo lalu.
Bahwa ada 3 unsur yang harus penuhi dalam kasus pembunuhan berencana.
Pertama, pelaku dalam keadaan tenang, kedua, ada tenggang waktu untuk merencanakan aksinya, ketiga, pelaksanaannya dalam keadaan tenang.
"Di dalam berita acara, Ricky dan Bharada E menceritakan Sambo dalam keadaan menangis soal kejadian Magelang," ujar Hotman.
Pendapat Hotman dianggap membela para terdakwa untuk diringankan hukuman mereka.
Saor Siagian Inisiator TAMPAK (Tim Advokat Penegak Hukum dan Keadilan) meragukan pendapat Hotman tersebut.
"Saya pikir karena sudah ada uang panjar," katanya sambil tertawa.
Tuduhan itu langsung dibantah oleh Hotman Paris. Dia mengaku pendapat yang disampaikan tersebut melihat dari dua sisi.
"Oh nggak..belum, karena berlian saya lebih mahal," tegas Hotman.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.
Tag
Berita Terkait
-
Populer: Hotman Paris Hapus Postingan soal Penahanan Nikita Mirzani hingga Kabar Anak Kedua Lesti Kejora dan Rizky Billar
-
Kemarahan Ibunda Yosua Ibaratkan Putri Candrawathi Seperti Potifar: "Hilang Nurani, Bertobat dan Berkata Jujurlah"
-
Raut Wajah Orang Tua Brigadir Yosua berubah saat Putri Candrawathi Minta Maaf
-
Dituduh Minta Anak Adopsi dari Keluarga Brigadir J, Apa Bantahan Putri Candrawathi?
-
Permintaan Khusus Putri Candrawathi kepada Brigadir J: Tolong Carikan dari Keluarga Ada Nggak Bayi Laki-laki
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?