Suara.com - Jokowi dan Gibran punya pendapat beda soal pejabat pakai mobil listrik. Gibran memilih membangkang usai Jokowi memberikan instruksi untuk menggunakan kendaraan dinas berbasis listrik. Wali Kota Solo ini mengatakan lebih memilih menggunakan mobil dinasnya saat ini yakni Toyota Innova, ketimbang mobil listrik.
Bahkan Gibran juga menyebut lebih baik membangun pasar daripada harus memaksakan diri untuk membeli mobil baru untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Padahal Presiden Jokowi telah menekan Inpres terkait pengunaan kendaraan dinas berbasis listrik untuk pejabat. Yuk simak selengkapnya berikut ini.
Inpres Jokowi Soal Penggunaan Mobil Listrik
Pada 13 September 2022 lalu, Presiden Jokowi telah meneken Inpres No.7 tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
Dalam Inpres itu, Jokowi meminta Menteri Dalam Negeri mendorong Gubernur dan Bupati/Wali Kota untuk menyusun dan menetapkan peraturan kepala daerah untuk menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional.
Selain itu Mendagri juga diminta melaksanakan sosialisasi secara rutin atas Instruksi Presiden agar gubernur dan bupati/wali kota bersama jajarannya mulai beralih menggunakan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (battery electric vehicle) sebagai kendaraan dinas operasional. Diketahui Inpres yang diteken itu adalah wujud komitmen Jokowi dalam menerapkan transisi energi dari sumber fosil ke energi baru dan terbarukan.
Gibran Tolak Pakai Mobil Dinas Listrik
Namun Gibran justru menempuh langkah berbeda. Putra sulung Presiden Jokowi ini mengaku telah menghapus anggaran kendaraan dinas mobil listrik untuk Wali Kota dan Wakil Wali Kota. Kata Gibran, daripada membeli mobil listrik anggaran itu sebaiknya digunakan untuk pembangunan kota Solo.
Dalam pernyataannya, Gibran bahkan siap untuk diberi sanksi akibat membangkang instruksi Presiden. "Yo rapopo (Gak apa-apa) kita siap disanksi, seng penting warga sik, aku gampang (yang penting warga duluan, aku mudah). Aku aling (mending) terakhir. Aku pakai ini dulu," ujar Gibran pada Selasa (1/11/2022).
Baca Juga: Anggaran Komcad Bermasalah, Ini Perintah Jokowi ke Prabowo Subianto
Gibran sendiri menilai harga mobil listrik di Indonesia saat ini terlalu mahal yakni di kisaran Rp 800 jutaan. Ia sendiri tak terlalu mempermasalahkan kendaraan dinasnya saat ini yakni Kijang Innova.
"Menurutku luwih penak dinggo bangun pasar (Kalau menurutku lebih enak anggaran itu dibuat membangun pasar), bangun kelurahan, bangun taman cerdas. Mobil listrik mahal, paling murah Rp 800 juta mending buat bangun pasar," ucap Gibran.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Jokowi Bicara soal Menteri yang Nyapres: Kalau Mengganggu akan Dievaluasi
-
Tepis Isu Perbedaan Sikap Jokowi dan Megawati Jelang Pilpres, PDIP: Tidak Akan Beda, Nanti Ketemu
-
Anggaran Komcad Bermasalah, Ini Perintah Jokowi ke Prabowo Subianto
-
Kecanggihan Mobil Listrik Khusus KTT G20 Bali, Ada yang Harganya Lebih dari Rp 1 Miliar
-
Buntut Temuan BPK, Jokowi Perintahkan Prabowo Bereskan Masalah Anggaran Komcad Kemenhan
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
KPK Pulangkan Alphard yang Disita dari Eks Wamaneker Noel, Kok Bisa?
-
Prabowo Singgung Kerugian Tambang Ilegal Rp300 Triliun, Gestur Bahlil Colek Rosan Jadi Sorotan!
-
Perkara Diklakson, Anggota Ormas Gebuki Warga di Kramat Jati: Dijenggut, Diseret hingga Bonyok!
-
Menkeu Purbaya Temui Pramono di Balai Kota, Apa yang Dibahas?
-
Keuntungan PAM JAYA jika Berubah Status Perseroda, Salah Satunya Ini!
-
Kemenpar Gelar SEABEF 2025, Forum Perdana Bahas Industri Event Asia Tenggara dan Tantangannya
-
Uji Keabsahan Penangkapan, Sidang Praperadilan Delpedro Cs Bakal Digelar 17 Oktober
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung