Saat Sugiyem laporan, majikan tak merespons dan malah masih diminta untuk bekerja. Dia masih diminta untuk mencuci piring, membersihkan kamar mandi, menyetrika dalam keadaan buta.
Bahkan ketika salah menyetrika, kulit Sugiyem malah disetrika oleh majikannya.
"Pokoknya saya yang penting raba-raba kalau salah raba salah pegang saya dipukulin, misal baju saya kena meja saya juga dipukul," ujar Sugiyem.
"Kalau saya bilang aduh aja tambah dipukuli tambah berat, kalau saya nangis tambah dupukuli lebih berat, mulut saya dupukul sampai berdarah walau sakit tetap bertahan, saya disetrika juga diam," tambahnya.
Sugiyem meyebutkan dia tak bisa keluar rumah bahkan menulis dan melempar kertas ke luar rumah untuk meminta pertolongan. Tiap sudut di ruamah juga tersedia cctv yang bisa dimonitor dari ponsel majikan.
Suiyem menyebutkan bahwa dia bisa pulang ke Indonesia saat era Covid sedang tinggi-tingginya. Sugiyem pulang karena menyebut ingin berobat ke pesantren di kampung dengan alasan kebutaannya disebabkan oleh sihir.
"Saya minta pulang enggak direspons, karena enggak tahu harus gimana supaya saya bisa keluar, saya bilang kalau mata saya kena sihir anak majikan takut akhirnya direspons dan dipulangkan diusahakan," ujar Sugiyem.
"Enggak ada [bantuan], pemerintah enggak tahu itu karena majikan juga pulanginnya enggak tahu caranya, waktu itu juga lagi Covid, pada oktober 2020."
Baca Juga: ART di Bandung Barat Dianiaya Majikan Pakai Panci, Hotman Paris Geram dan Minta Hal Ini ke Polisi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
Dari Barus, Muhaimin Pimpin Upacara Hari Santri 2025: Ajak Santri Terobos Belenggu Keterbatasan
-
Korban Ledakan Gas di Cengkareng Meninggal Dunia dengan Luka Bakar 55 Persen
-
Lahan Pemakaman di Jaksel Penuh, TPU Kebagusan Terapkan Sistem Tumpang: 3 Jenazah Ditumpuk
-
Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
-
Riset Auriga: Kayu Deforestasi Indonesia Masih Mengalir ke Eropa, Habitat Orangutan Terancam
-
Drama Rumah Mewah Berujung Ricuh, Mertua Usir Menantu di Bone, Rebutan Harta Gono-gini?
-
Prabowo Ketuk Palu! Ditjen Pesantren Resmi Dibentuk, Kado Spesial Hari Santri Usai 6 Tahun Penantian
-
'Saya Sedih Lihatnya!' Curhat Kapolda Metro Usai Teken Setumpuk Surat Pecat Anggota Nakal
-
Rocky Gerung Kritik Elite Politik: Pamer Dukungan Survei Tetapi Tidak Jelas Ideologinya
-
Belum Ada Laporan soal Dugaan Penghinaan Bahlil Lahadalia, Polda Metro Jaya: Baru Tahap Konsultasi