Suara.com - Ferdy Sambo menangis di hadapan Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengaku tak membunuh Brigadir Yosua. Mantan Kadiv Propam Polri tersebut bahkan bersumpah dengan menyebut nama tuhan dan instansinya.
Air mata dan sumpahnya ini bikin Kapolri Listyo percaya dengan perkataan Sambo.
Hal tersebut diungkap oleh Prof. Hermawan Sulistyo sebagai penasihat Kapolri saat hadir dalam acara Catatan Demokrasi disiarkan dari Kanal Youtube tvOneNews.
"Kapolri percaya omongan Sambo awalnya karena nangis-nangis itu," katanya dikutip Suara.com pada Rabu, (2/11/2022).
Namun dalam perkembangannya, banyak isu beredar yang tidak sesuai dengan ucapan Sambo sebelumnya. Hermawan bilang bahwa Kapolri pun sampai mengeluh.
Karena kelewat gemas dengan isu yang berkembang, Kapolri Listyo langsung turun lapangan memeriksa semua terlapor termasuk Ferdy Sambo, dalang pembunuhan Yosua.
Setelah menggali sendiri kasus tersebut, akhirnya di putuslah pasal 340 KUHP pembunuhan berencana.
Purnawirawan tersebut mengamini sejak awal Ferdy Sambo memang tidak jujur.
"Dari awal memang tidak ada kejujuran. Tangisan itu jelas skenario," cetusnya.
Baca Juga: Ucapan Maaf Ferdy Sambo yang Dinilai Tidak Tulus Jadi Sorotan, Kirdi: Ini Permohonan Maaf Bersyarat
Drama nangis-nangis yang dilakukan Sambo tidak hanya henti sampai meyakinkan para ajudannya utamanya Bharada E untuk mengambil tindakan menghabiskan nyawa Yosua.
Namun setelah kejadian pembunuhan, akal-akalan Sambo menguburkan kejahatannya semakin jadi.
"Dia tahulah apa konsekuensinya karena dia jenderal polisi. Makanya ketika dia merancang Obstruction of justice, dia yakin dengan kemampuannya bisa mengendalikan semua, itu yang Jadi problem," ungkapnya.
"Jadi ini penyalahgunaan kewenangan bukan kewenangannya besar," tambahnya.
Sebelumnya, Pengacara Hotman Paris berpendapat bahwa, Sambo membunuh Yosua karena hatinya terguncang menyusul adanya dugaan pelecehan seksual yang dituduhkan Putri Candrawathi kepada korban Yosua.
Ferdy Sambo mengakui kesalahannya dan menangis karena merasa bersalah telah melakukan pembunuhan terhadap Brigadir J, sekaligus menyesal karena melibatkan Richard Eliezer alias Bharada E
Pendapat Hotman tersebut melihat dari BAP kasus Sambo Cs.
"Dalam BAP, dia (Sambo) seorang jenderal, masa nangis di depan anak buahnya. Dan itu dibenarkan oleh 2 terdakwa Eliezer dan Ricky," ujar Hotman.
Sebagaimana diketahui, beberapa bulan lalu Brigadir Yosua tewas di Kompleks Polri Duren Tiga. Otak pembunuhan adalah senior korban yaitu Ferdy Sambo.
Tidak hanya Sambo, ada 4 tersangka yang turut terlibat dalam kasus Duren Tiga berdarah. Adapun keempat tersangka itu adalah Bharada E atau Richard Eliezer (ajudan Sambo), Bripka RR atau Ricky Rizal (ajudan Sambo), Kuat Ma'ruf (asisten keluarga Sambo), dan Putri Candrawathi (istri Sambo).
Berita Terkait
-
Amankan Senjata Api Ferdy Sambo, Putri Candrawathi Minta Bantuan Kakak Ipar
-
Analisa Pakar Mikro Ekspresi Yakini Putri Candrawathi Bukan Korban Pelecehan Seksual: Minta Maaf hingga Tidak Terlihat Marah
-
Ucapan Maaf Ferdy Sambo yang Dinilai Tidak Tulus Jadi Sorotan, Kirdi: Ini Permohonan Maaf Bersyarat
-
Disebut-Sebut Dapat Bekingan, Ferdy Sambo: Saya dan Istri Tidak Mungkin Ada di Sini
-
Febri Diansyah Terdiam, Anak Bungsu Ferdy Sambo Ternyata Anak Adopsi
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Polisi Lepas Maling Motor di Cikarang Langgar Prosedur? Ini Kata Propam
-
Polemik Selesai, TNI Resmi 'Luruskan Informasi' dengan Ferry Irwandi
-
Perang Interpretasi Janji Presiden Prabowo: Yusril Sebut 'Masuk Akal', Lukman Bilang 'Setuju'
-
ICJR Skakmat Yusril: Tawaran Restorative Justice untuk Demonstran Itu Konsep Gagal Paham
-
Pakar Bongkar Pencopotan Sri Mulyani dan Budi Gunawan, Manuver Prabowo Ambil Alih Penuh Kendali?
-
Kapolri Absen Jemput Presiden Prabowo di Bali di Tengah Isu Penggantian TB-1
-
Yusril Ungkap Fakta: Presiden Prabowo Belum Perintahkan Pembentukan Tim Investigasi
-
Dari Ancaman Laporan ke Permintaan Maaf, Ferry Irwandi Umumkan Kasusnya dengan TNI Berakhir Damai
-
'Percuma Ganti Orang, Sistemnya Bobrok', Kritik Keras YLBHI di Tengah Isu Ganti Kapolri
-
Tiga Pesawat Tempur Baru dari Prancis Diserahkan ke TNI AU Awal 2026