Suara.com - Perayaan Halloween di Arab Saudi tahun ini menjadi sorotan. Pasalnya, sejak berdirinya kerajaan Arab Saudi beserta pemerintahannya, belum ada pasal atau kebijakan yang mengatur bahkan memperbolehkan adanya acara Halloween tersebut seperti sekarang.
Hal ini pun tidak lepas dari peran putra mahkota sekaligus Perdana Menteri (PM) Arab Saudi, Mohamed bin Salman. Mohammed merupakan putra dari Raja Arab Saudi, King Salman yang nantinya akan menggantikan takhta sang ayah di kemudian hari.
Pria berusia 36 tahun ini pun diangkat sebagai PM Arab Saudi pada tahun 2017 kemarin demi mempertahankan takhta sang ayah hingga keturunannya nanti.
Sepak terjang Mohammed pun kini juga disoroti, mengingat dirinya sering membuat kebijakan anti-konservatif dan mendapat kecaman dari banyak masyarakat. Lalu, bagaimana sebenarnya sepak terjang Mohammed Bin Salman selama memegang jabatan sebagai PM?
Usai diangkat menjadi PM pada tahun 2017, Mohammed pun berperan dalam membuat kebijakan bagi masyarakat Arab Saudi. Pada bulan September 2017, pemerintah Arab Saudi akhirnya mengungkap kajian ulang mereka dengan memperbolehkan wanita untuk mengemudi, setelah selama ini pemerintah Aran Saudi menjadi satu-satunya monarki di dunia yang membuat peraturan tersebut.
Ia pun juga membuat beberapa kebijakan baru seperti memperbolehkan penggunaan bikini di pantai-pantai privat di Arab Saudi, ia juga mengesahkan peraturan bagi warga perempuan di negaranya untuk dapat hidup sendiri.
Tak hanya itu, Mohammed bahkan menghapuskan larangan konser musik di Arab Saudi yang selama ini membuat banyaknya musisi dunia yang ditolak untuk melaksanakan konser di negara kiblat umat Muslim sedunia tersebut.
Pada tahun 2018, nama Mohammed pun terseret dalam kasus jurnalis Khassoghi yang meninggal dibunuh dan dipotong-potong di dalam konsulat kerajaan di Istanbul dan memicu kemarahan global. Arab Saudi pun menjadi kambing hitam dalam kasus tersebut, namun Mohammed membantah tuduhan keterlibatannya dalam pembunuhan itu.
Pada awal 2021, Mohammed juga mengungkap peraturan baru kerajaan Arab Saudi yang sudah memperbolehkan kembali wanita untuk masuk ke dunia militer. Hal ini sempat menjadi kecaman warga Arab Saudi, namun akhirnya banyak wanita wanita di Arab Saudi yang mendaftarkan diri menjadi pasukan pertahanan dan keamanan negara tersebut.
Baca Juga: Hukum Merayakan Halloween Menurut Buya Yahya, Bukan Tradisi Islam
Lagi-lagi, pada Oktober 2022, kebijakan anti konservatif yang dibuat oleh Mohammed pun dikecam setelah kerajaan Arab Saudi secara terang-terangan memperbolehkan bahkan memfasilitasi warga negaranya untuk merayakan Halloween disana. Banyak protes yang dilontarkan oleh warga dunia, terutama umat Muslim seluruh dunia yang mengecam aksi ini karena tidak sesuai dengan kaidah Islam.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Hukum Merayakan Halloween Menurut Buya Yahya, Bukan Tradisi Islam
-
Aturan Baru Penonton Piala Dunia 2022 Masuk Lewat Arab Saudi Harus Pegang Kartu Hayya
-
Kaum Muslimin Ikut-ikutan Perayaan Halloween dan Perayaan Halloween di Arab Saudi, Bagaimana Tanggapan Buya Yahya?
-
Potret Kemeriahan Pesta Halloween Kedua Dirayakan di Riyadh, Arab Saudi
-
Polemik Pesta Halloween di Arab Saudi hingga Pelarangan Maulid Nabi Muhammad
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram