Suara.com - Twitter berencana meneken kebijakan baru untuk mengelola akun terverifikasi yang bertanda centang biru di media sosial tersebut. Sehingga akun Twitter centang biru tidak gratis alias berbayar.
Kebijakan ini akan diberlakukan setelah Elon Musk menjadi bos Twitter. Lalu berapa uang yang harus dikeluarkan pengguna Twitter dengan akun verified?
Elon Musk berencana menarik biaya berlangganan terhadap layanan Twitter Blue atau centang biru di Twitter. Twitter akan mematok USD 4,99 atau sekitar Rp 77.000 per bulan agar pengguna memperoleh fitur tambahan.
Jika pengguna memanfaatkan akses verifikasi, biayanya akan naik menjadi USD 19,99 atau sekitar Rp 311.000 yang akan berlaku selama 90 hari. Jika biaya langganan tidak diperpanjang, maka akun akan secara otomatis kehilangan centang biru.
Elon Musk telah memerintahkan seluruh karyawan di Twitter untuk meluncurkan fitur berbayar ini paling lambat 7 November 2022 mendatang. Saat ini seluruh proses verifikasi yang sudah terlanjur menempatkan centang biru secara cuma-cuma bakal diubah.
Alasan Elon Musk Bikin Akun Twitter Centang Biru Tidak Gratis
Bos Tesla itu menambahkan layanan berbayar untuk Twitter Blue diluncurkan untuk mengurangi ketergantungan Twitter terhadap iklan. Nantinya, pelanggan dengan centang biru bakal mendapat respons prioritas dari Twitter, di samping bisa mengunggah video dan audio dengan durasi lebih panjang. Nama bercentang biru juga akan lebih mudah muncul dalam pencarian.
Musk juga menyebut akan ada kemungkinan tarif akun Twitter verified yang berbeda di setiap negara, sesuai dengan kurs masing-masing. Lebih jauh, dia merencanakan akan ada kerja sama dengan penerbit atau media sehingga pengguna bisa mengakses artikel berbayar di Twitter.
Meski demikian, gagasan Twitter berbayar ini mendapat tentangan keras dari banyak pengguna. Salah satunya, Stephen King. Publik figur ini mengaku lebih memilih lenyap dari Twitter daripada harus mengeluarkan sejumlah uang hanya untuk memiliki centang biru.
Baca Juga: Elon Musk Bisa Aktifkan Tombol Edit Twitter untuk Semua Orang
Sebuah jajak pendapat juga mengamini pendapat yang sama. Lebih dari 80 persen pengguna tidak akan mau merogoh kocek hanya untuk mendapatkan centang biru. Sepuluh persen lain menyatakan mereka mau membayar hanya USD 5 per bulan. Mereka yang membayar memang benar-benar membutuhkan verifikasi bahwa akun tersebut memang resmi milik perusahaan atau publik figure.
Seperti diketahui, Twitter Blue diluncurkan pada Juni 2021 lalu sebagai layanan berlangganan pertama yang menawarkan akses fitur premium. Pelanggan Twitter Blue harus membayar setiap bulan.
Salah satu keunggulannya adalah adanya pilihan untuk mengedit tweet atau kicauan. Ke depan akan ada fasilitas tambahan dari Twitter bagi para pelanggan centang biru ini.
Seperti itulah penjelasan tentang kabar akun Twitter centang biru tidak gratis lagi setelah Elon Musk menjadi CEO-nya.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Gus Ipul Tegaskan Stiker Miskin Inisiatif Daerah, Tapi Masalahnya Ada 2 Juta Data Salah Sasaran
-
Mengapa Myanmar dan Kamboja Bukan Negara Tujuan Kerja yang Aman? Ini Penjelasan Pemerintah
-
Misteri Grup WA Terjawab: Kejagung Bantah Najelaa Terlibat Skandal Chromebook
-
DPD RI Gelar DPD Award Perdana, Apresiasi Pahlawan Lokal Penggerak Kemajuan Daerah
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Ada 4,8 Juta Kelahiran Setahun, Menkes Budi Dorong Perbanyak Fasilitas Kesehatan Berkualitas
-
Menkes Budi: Populasi Lansia di Jakarta Meningkat, Layanan Kesehatan Harus Beradaptasi
-
Berkas Lengkap! Aktivis Delpedro Cs akan Dilimpahkan ke Kejati DKI Rabu Besok
-
Sudah Vonis Final, Kenapa Eksekusi Harvey Moeis Molor? Kejagung Beri Jawaban
-
Sinergi Polri dan Akademi Kader Bangsa: Bangun Sekolah Unggul Menuju Indonesia Emas 2045