Suara.com - Permasalahan sejarah kepahlawanan Soekarno kembali diungkit oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi menegaskan bahwa presiden pertama Indonesia tidak mengkhianati bangsa.
"Saya akan menegaskan tentang sejarah kepahlawanan Bung Karno yang perlu penegasan terutama terkait dengan Ketetapan MPRS Nomor 33/mprs/1967 tentang pencabutan kekuasaan pemerintahan negara dari Presiden Soekarno," ujar Jokowi seperti dikutip melalui unggahan YouTube Sekretariat Presiden pada Senin (7/11/22) lalu.
Buntut dari pernyataan tersebut, PDI Perjuangan lantas meminta agar negara melalui pemerintahan menyampaikan permohonan maaf keapda Soekarno yang dituding tidak setia kepada NKRI dan mendapatkan perlakuan tak adil di sisa akhir hidupnya.
Merespons hal tersebut, pengamat politik Rocky Gerung menilai jika diangkatnya isu terkait kepahlawanan Soekarno karena adanya kepentingan dari dua tokoh politik.
Pernyataan ini dilontarkan oleh Rocky saat berbincang-bincang dengan jurnalis senior Hersubeno Arief.
Menurutnya, diangkatnya isu kepahlawanan Soekarno merupakan kepentingan dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Jokowi.
"Kita hanya bisa menduga bahwa di belakang itu ada tukar tambah kepentingan dan bukan kepentingan negara, ini kepentingan dua tokoh politik Pak Jokowi dan Ibu Mega," tutur Rocky seperti dikutip Suara.com melalui unggahan kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Kamis (10/11/22).
Lebih jelas, Rocky menduga jika isu ini sengaja dibuat ramai hanya untuk permainan elektabilitas PDI Perjuangan.
"Apakah itu yang mau diungkit-ungkit untuk permainan elektabilitas, kan kacau," lanjut Rocky.
Baca Juga: Prabowo Jadi Capres Potensial Pilihan Relawan Jokowi, Gerindra Terima Sebagai Bahan Evaluasi 2024
Dalam pernyataannya, Rocky juga mengungkapkan jika bisa saja isu kepahlawanan Soekarno diungkit untuk memancing soal politik identitas.
"Ini juga mau memancing soal politik identitas supaya ramai. Kan nanti pihak Islam akan menganggap bahwa Bung Karno bersalah dan salahnya besar sekali itu," terang Rocky.
Jokowi Kembali Tegaskan Soal Gelar Kepahlawanan Soekarno
Mengutip Suara.com, Presiden Joko Widodo menegaskan kembali bahwa Soekarno merupakan pahlawan nasional dan Ketetapan MPRS XXXIII tahun 1967 telah dinyatakan tidak berlaku melalui Ketetapan MPR Nomor 1 tahun 2003.
“Perlu kami tegaskan bahwa ketetapan MPR Nomor 1/MPR/2003 menyatakan bahwa TAP MPRS Nomor XXXIII sebagai kelompok ketetapan MPRS yang dinyatakan tidak berlaku lagi, dan tidak perlu dilakukan tindakan hukum lebih lanjut,” kata Jokowi.
“Baik karena bersifat final, telah dicabut, maupun telah dilaksanakan. Di tahun 1986 Pemerintah telah menganugerahkan pahlawan proklamator kepada Soekarno. Dan tahun 2012, pemerintah juga telah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada almarhum Soekarno,” imbuh Jokowi.
Berita Terkait
-
Prabowo Jadi Capres Potensial Pilihan Relawan Jokowi, Gerindra Terima Sebagai Bahan Evaluasi 2024
-
Elite Demokrat Kritik Tajam Presiden Jokowi: Capres yang Di-Endorse Ganti-ganti, Lagi Bingung?
-
Gerah Elite PD Usai Jokowi Tebar Dukungan: Kadang Airlangga, Kadang Ganjar, Kadang Prabowo, Jangan-jangan Lagi Bingung
-
NasDem Tak Terkecoh Sinyal Jokowi Dukung Prabowo: Suara Rakyat yang Menentukan
-
Sambil Menunggu Megawati Umumkan Capres, Kader Diminta Sering Turun ke Masyarakat
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?