Suara.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menunjuk 6 orang sebagai Juru Bicara muda dalam hadapi Pemilu 2024. Penunjukan Jubir Muda ini diklaim bukan sebagai untuk gaya-gayaan semata saja.
"Filosofinya gini, jadi kenapa kita melaunching jubir milenial itu bukan sekadar gaya-gayaan," kata Ketua DPP PKB Ahmad Iman di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Sabtu (12/11/2022).
Ia mengatakan, alasan pertama, yakni pada Pemilu 2024 akan ada 50 persen pemilih muda, namun kekinian justru partisipasi politik anak muda dianggap masih rendah.
"Itu kan artinya enggak sepadan dengan jumlah pemilih anak muda yang begitu besar tapi aprtisipasti politknya rendah," tuturnya.
Iman menyampaikan, PKB ingin menjadi partai yang terbuka bagi anak-anak muda. Ia mencontohkan bagaimana Inggris bisa menjadikan anak muda menempati jabatan strategis dalam negara.
"Kalau kita berkaca di negara-negara lain, contoh misalnya di Inggris itu banyak di situ anak muda yang berprestasi, yang jadi menteri umur 30 itu banyak, bahkan perdana menteri sekarang sebelum jadi perdana menteri itu menteri keuangan juga muda," tuturnya.
"Kita bayangkan di Indonesia itu rasanya mimpi itu anak menteri usia 30 sekian. Jadi, itu artinya kita ingin agar PKB ini benar-benar terbuka untuk anak muda. Membuka diri siapapun anak muda yang mau nyaleg di PKB silakan, kita invite betul," sambungnya.
Ke enam Jubir Muda PKB itu antara lain bernama Dira Martamin, Mikhael Benyamin Sinaga, Nada Fuady, Didiet M. Fitrah, Nabila Hillary, dan terkahir vokalis Band Hijau Daun Dedi Irawan alias Dide.
Adapun latar belakang masing Jubir Muda PKB antara lain;
Baca Juga: Sosok Anne Ratna Mustika Sebelum Jadi Istri Dedi Mulyadi, Ternyata Pernah Juara Mojang Purwakarta
- Dira Martamin, pegawai swasta
- Mikhael Benyamin Sinaga, pemimpin redaksi media online
- Nada Fuady, Dokter
- Didiet M. Fitrah, pegawai swasta
- Nabila Hillary, pegiat kesenian
- Dedi Irawan alias Dide, musisi.
Berita Terkait
-
Jubir Milenial PKB Bakal Beri Respons Terkait Kegelisahan Anak Muda yang Alergi Politik
-
Hadapi Pemilu 2024 PKB Tunjuk 6 Orang Jubir Muda, Salah Satunya Dide Vokalis Hijau Daun
-
Sosok Anne Ratna Mustika Sebelum Jadi Istri Dedi Mulyadi, Ternyata Pernah Juara Mojang Purwakarta
-
PDIP Masih Diam, PSI Siap Pakai Cara Lain Buat Bawa Ganjar Pranowo ke Pilpres 2024: Ujung-ujungnya...
-
Makin Romantis Aja! Surya Paloh Ajak Anies Baswedan Hadiri HUT NasDem, Kader: Sukses Pak Anies
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
KPK Selidiki Korupsi Google Cloud, Kuasa Hukum Bantah Nadiem Makarim Terlibat
-
Kemenpar Dukung Pesta Diskon Nasional 2025: Potongan Harga 20-80 Persen!
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak