Suara.com - Raja Charles III mengajukan permohonan kepada Parlemen Inggris untuk mengamandemen undang-undang sehingga dua orang saudara kandungnya dapat masuk ke jajaran Counsellors of State, atau Penasihat Negara, dan dapat bertindak atas nama dirinya.
Dalam pernyataan yang dibacakan atas namanya di House of Lords pada Senin (14/11), Charles meminta agar jumlah Penasihat Negara ditingkatkan sehingga dapat menyertakan dua saudaranya, yaitu Putri Anne dan Pangeran Edward, Euronews mengabarkan.
Para Penasihat Negara dapat bertindak atas nama raja di saat ketidakhadirannya untuk melaksanakan semua tugas, kecuali peran-peran yang sangat penting, seperti menunjuk perdana menteri baru.
Anggotanya adalah pasangan penguasa monarki serta empat orang pertama dalam garis suksesi yang berusia di atas 21 tahun.
Mereka kini adalah Camilla, Pangeran William, Pangeran Andrew, dan putri tertua Pangeran Andrew, Putri Beatrice.
Beberapa orang mengkritik ide tersebut karena Pangeran Andrew dan Pangeran Harry tidak lagi menjalankan peran resmi sebagai anggota kerajaan.
Andrew dicopot dari sebagian besar gelarnya dan diberhentikan dari tugas kerajaan karena hubungan pertemanannya dengan mendiang Jeffrey Epstein, seorang terpidana kasus kekerasan seksual asal Amerika Serikat.
Andrew juga kemudian menyelesaikan sebuah perkara di AS di mana ia dituduh melakukan pelecehan seksual.
Sementara itu, Harry mengundurkan diri dari tugas kerajaan pada tahun 2020 dan pindah ke California, AS, bersama istrinya, Meghan Markle.
“Untuk memastikan efisiensi bisnis publik yang berkelanjutan ketika saya tidak ada, seperti ketika saya melakukan tugas resmi di luar negeri, saya menegaskan bahwa saya akan merasa sangat senang jika parlemen menyetujui [bahwa] jumlah orang yang mungkin ditunjuk untuk bertindak sebagai Penasihat Negara ... ditingkatkan untuk memasukkan saudara perempuan dan laki-laki saya,” sebut pernyataan raja.
Perubahan tersebut akan mengharuskan parlemen untuk mengubah ketentuan UU Kekuasaan Pemangku Raja.
Berita Terkait
-
Gagah! Potret Terbaru Raja Charles III Rayakan Ulang Tahun Pertamanya sebagai Raja
-
Kate Middleton Tetap Bugar Meski Sibuk Jalani Tugas Kerajaan, Ternyata Ini Rahasianya
-
Pangeran Harry Tanpa Ragu akan Melakukan Hal Ini ke Raja Charles dan Ibu Tirinya Camilla
-
Memoar Pangeran Harry dapat Menimbulkan 'kerusakan' di Keluarga Kerajaan Inggris
-
Krisis Biaya Hidup di Inggris, Raja Charles Bagi-bagi Bonus Gaji untuk Staf Kerajaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi