Suara.com - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto meminta semua pihak agar tidak terburu-buru berbicara soal nama figur untuk kontestasi kepemimpinan nasional. Menurutnya, yang penting dipersiapkan, yakni desain masa depan untuk hadapi persoalan bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Hasto saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertema Suksesi Kepemimpinan 2024 yang digelar PP Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar Muhammadiyah pada Selasa (15/11/2022).
"Teman-teman semuanya, ini wartawan ini kan pasti konotasinya kepada siapa. Pada proses regenerasi pemilu 2024. Sebelum kita menjawab kepada siapa tentu saja kita harus melihat bahwa kepemimpinan nasional itu sebenarnya tidak berbicara pada siapa dulu," kata Hasto.
"Tetapi berbicara tentang bagaimana yang baik bagi masa depan bangsa kita. Lalu kita lihat bagaimana desain masa depan bangsa kita," sambungnya.
Menurutnya, jika dilihat dari akar persoalan bangsa kekinian sangat luas atau banyak. Salah satunya, Hasto mencontohkan soal bidang pendidikan Indonesia yang tertinggal dari negara tetangga Singapura.
"Kita lihat kita ketinggalan dengan Singapura. National University of Singapore itu berada di peringkat 11 dalam world university. Kemudian (Universitas) Gajah Mada itu 153, gap-nya terlalu jauh. Budaya literasi kita itu gap-nya terlalu jauh," tuturnya.
Belum lagi, kata dia, IQ atau tumbuh kembang kecerdasan masyarakat Indonesia masih tertinggal jauh dan jumlah-jumlah doktor juga dianggap masih minim.
"Sehingga banyak persoalan-persoalan yang kita hadapi sebelum kita bicara siapa itu yang harus kita pikirkan," tuturnya.
Lebih lanjut, Hasto mengatakan, padahal Indonesia mempunyai potensi cukup besar yakni dari Sumber Daya Manusia (SDM). Namun hal itu dirasa belum cukup.
Baca Juga: Canda Hasto PDIP Sebut PAN Sebagai Partai Berwarna Biru Cerah, Sindir Siapa?
Untuk itu, menurutnya skala prioritas PDIP kekinian menyiapkan regenerasi kepemimpinan 2024 dengan mendesain masa depan.
Hal itu dilakukan dengan menyusun dulu visi misi capres-cawapres sebelum dideklarasikan.
"Kami telah menugaskan Megawati Institute dan kemudian Balitpus untuk kemudian merancang suatu konsesnsi yang akan menjadi visi misi calon presiden calon wakil presiden yang akan diusung oleh PDIP dan itu betul menjadi persoalan kesatuan kebijakan dari Bung Karno, Bu Mega, Pak Jokowi dan calon pemimpin yang akan datang," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Dana Hibah Jatim Rp2 Triliun Dikorupsi: KPK Periksa Kades dan Swasta!
-
Lagi, DPRD DKI Bongkar Parkir Liar di Atas Lahan Milik BUMD
-
Seminggu Lagi Terbit, Perpres MBG Bakal Terapkan Aturan Super Ketat untuk Dapur
-
Jokowi Beri Arahan ke PSI di Bali, Perkuat Sinyal Dirinya Adalah 'Bapak J' Ketua Dewan Pembina
-
Mahkamah PPP Ngotot Sebut Agus Suparmanto Ketum Sah: Tak Ada Dualisme!
-
Prabowo Pamer Kekuatan Puluhan Kapal Perang, Jet Tempur, dan Pasukan Khusus di HUT TNI ke-80
-
Momen Megawati di UGM, Ungkap Perdebatan Lama dengan Sri Mulyani Minta Dana Research Tak Dipotong
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak! BMKG Catat Ada 166 Kali Gempa Susulan di Sumenep
-
KPK 'Obok-obok' Rekening Ridwan Kamil Sekeluarga, Jejak Duit Korupsi BJB Ditelusuri Sampai ke Akar!
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang