Suara.com - Kemegahan acara makan malam G20 di Taman Budaya kawasan Garuda Wisnu Kencana Bali (15/11) menyita perhatian para kepala negara yang hadir dalam rangkaian KTT tersebut. Digelar mewah dan jauh dari kesan kaku, siapa sosok di balik pesta makan malam tersebut?
Perjamuan makan malam atau gala dinner G20 ini tak cuma mempertemukan para kepala negara yang menjadi delegasi saja, tapi juga tokoh-tokoh penting dunia dan nasional seperti para mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, dan mantan wakil presiden Jusuf Kalla.
Selain menu makanan yang jadi sajian penting acara tersebut. Acara hiburan pun membuat para petinggi negara duduk sambil mengangguk-anggukkan kepala menikmati alunan musik. Tak terkecuali sang tuan rumah, Presiden Joko Widodo.
Gala Dinner sebenarnya bukan hal yang baru dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ini. Namun, Indonesia menyajikan pertunjukan berbeda dengan menggelarnya bak pesta kesenian.
Pesta kembang api dan hiburan dari artis dan seniman Tanah Air turut jadi sajian khas dengan memanfaatkan dinding-dinding tebing GWK yang fenomenal.
Di balik kemegahan acara ini, ternyata ada sosok yang sudah tak asing dengan urusan perjamuan dan pesta pora. Ia adalah Wishnutama, si empunya ide kreatif yang tak lain adalah mantan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang sempat di-reshuffle Jokowi.
Wishnutama yang juga bukan orang baru di kalangan pekerja media kreatif ini kembali menunjukkan kemampuannya menyusun sebuah acara bertaraf internasional.
Bertindak sebagai Koordinator Tim Asistensi dan Kemitraan Panitia Nasional Presidensi G20 Indonesia, Wishnutama Kusbandio sudah mempersiapkan jamuan makan malam itu sejak jauh-jauh hari.
Untuk mematangkan idenya, Wishnutama bahkan sudah mulai mensterilkan kawasan GWK dan tak membocorkan satupun penampilan yang akan ia tunjukkan agar menjadi surprise di hari-H.
"Surprise dong masa dikasih bocoran. Nanti lihat aja," katanya dilansir Antara (13/11).
Kelompok G-20 sendiri terdiri dari 27 negara yang tergabung dalam Uni Eropa, Amerika Serikat (AS) dan China, Afrika Selatan, Argentina, Arab Saudi, Australia, India, Brasil, Inggris, Indonesia, Italia, Jepang, Jerman, Meksiko, Kanada, Republik Korea, Perancis, Rusia, Tiongkok, dan Turki.
Berita Terkait
-
Bos BI Sebut Negara Anggota G20 Mau Pulihkan Ekonomi Dunia
-
Sri Mulyani Serukan Globalisasi yang Adil di Forum G20
-
Review Film G20: Aksi Heroik Seorang Presiden dalam Menyelamatkan Dunia
-
Review Film G20: Aksi Heroik di Tengah Diplomasi dan Krisis Global
-
5 Rekomendasi Film Sambut Akhir Pekan, Ada A Minecraft Movie hingga G20
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Saatnya 'Perbarui' Aturan Main, DPR Genjot Revisi Tiga UU Kunci Politik
-
Noel Dikabarkan Mau Jadi Justice Collaborator, KPK: Belum Kami Terima
-
Jejak Korupsi Noel Melebar, KPK Bidik Jaringan Perusahaan PJK3 yang Terlibat Kasus K3
-
Anggotanya Disebut Brutal Hingga Pakai Gas Air Mata Kedaluarsa Saat Tangani Demo, Apa Kata Kapolri?
-
Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
-
Dikabarkan Hilang Usai Demo Ricuh, Bima Permana Ditemukan di Malang, Polisi: Dia Jualan Barongsai
-
Berawal dari Rumah Gus Yaqut, KPK Temukan Jejak Aliran Dana 'Janggal' ke Wasekjen Ansor
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
KPK Kecolongan, Apa yang Dibocorkan Ustaz Khalid Basalamah Terkait Korupsi Kuota Haji?
-
Bukan Program, Ini Arahan Pertama Presiden Prabowo untuk Menko Polkam Barunya