Suara.com - Sebanyak 14 aktivis dari Indonesia People's Assembly atau IPA yang sebelumnya ditangkap polisi lantaran menggelar aksi penolakan KTT G20 di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah dipulangkan.
"Kawan-kawan sudah bebas tadi sekitar pukul 11.30 WITA," ujar Humas IPA NTB Hari Sandi Ame saat dikonfirmasi, Rabu (16/11/2022).
Sebelumnya, dilaporkan ada 15 orang aktivis IPA yang ada di Mataram dan Lombok Timur ditangkap polisi karena menggelar aksi penolakan KTT G20.
"Koreksi, di Mataram ada 14 orang yang ditangkap. Iya 15 orang dengan yang di Lombok Timur," ujar Hari saat dihubungi, Selasa (15/11/2022).
Ditawari Imbalan Uang
Para aktivis di Lombok Timur, kata Hari, sempat diiming-imingi imbalan berupa uang oleh polisi agar membatalkan aksinya.
"Dari kemarin bahkan mereka juga nawarin uang untuk kawan-kawan agar tidak aksi," kata Hari.
Sementara itu, di Mataram polisi aktif memburu para pemimpin gerakan aksi tolak KTT G20.
"Ada beberapa pimpinan yang dikejar betul kaya sayembara siapa yg bisa ngasih info keberadaanya itu dikasih uang," imbuhnya.
Baca Juga: KTT G20: Siapa yang akan Membayar Tagihan Listrik Bersih Indonesia?
Berita Terkait
-
Momen Jokowi Selamatkan Joe Biden saat Tersandung di Tangga dan Nyaris Jatuh, Firasat Alam?
-
KTT G20: Siapa yang akan Membayar Tagihan Listrik Bersih Indonesia?
-
Momen Unik Gala Dinner KTT G20, PM Inggris dan Kanada Nongkrong Hingga SBY-Mega Duduk Semeja
-
Goyang Bang! Saat Menlu Amerika Serikat Antony Blinken Joget di Acara Makan Malam KTT G20 Bali
-
Adu Gaya 5 Istri Kepala Negara yang Hadir di KTT G20 Bali, Mana yang Paling Kalian Suka?
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini