Suara.com - Politikus PDIP, Ruhut Sitompul kembali membuat ruang publik jadi bising karena celotehannya yang kerap dibagikan lewat Twitter @ruhutsitompul.
Belum lama ini, Ruhut menyentil Anies Baswedan menyoal hadir di rangkaian acara G20 di Bali. Teranyar, pria kelahiran Medan tersebut juga merespon permintaan Rocky Gerung yang mendorong Presiden Jokowi membatalkan pembangunan IKN (Ibu Kota Negara).
Menurut Ruhut, hanya orang-orang dungu seperti pengamat politik Rocky Gerung, yang meminta rumah masa depan Ibu Kota Negara dibatalkan.
"Yang masih meminta IKN dibatalkan hanya orang-orang dungu seperti si Gerung gerung ha ha ha ka’cian deh MERDEKA," cuit pria yang berprofesi sebagai pengacara itu dikutip pada Kamis, (17/11/2022).
Sebelumnya, Rocky Gerung minta Jokowi batalkan IKN jika ingin menjadi aktivis lingkungan, usai lengser sebagai presiden nanti.
Menurutnya, keinginan mantan Walikota Solo itu tidak ada gunanya, kalau Jokowi tidak membatalkan kebijakan-kebijakan saat ini yang merusak lingkungan.
"Nggak ada gunanya sekadar memperhatikan kalau tidak membatalkan kebijakan-kebijakan yang merusak lingkungan," kata Rocky dikutip dari Wartaekonomi.co.id--jaringan Suara.com pada Selasa, (14/11/2022).
Sederet kebijakan Jokowi yang dinilai Rocky telah merusak lingkungan, salah satunya di Kalimantan dengan bangun Ibukota Negara (IKN) yang masih menuai pro dan kontra.
Lebih lanjut, pembangunan Food Estate yang gagal di Papua, gagal di Kalimantan, yang pohonnya sudah dipangkas lalu dijual. Sementara, tanaman pangannya juga tidak tumbuh di sana.
Baca Juga: Jokowi : Perang Ukraina Jadi Bahasan Paling Alot di Bali Leaders Declaration
Jika itu tidak dilakukan, lanjut Rocky, orang akan meragukan rencana Jokowi sebagai aktivis lingkungan.
"Kalau itu betul (membatalkan kebijakan yang merusak lingkungan), Pak Jokowi akan bersahabat dengan saya. Karena itu harapan saya bukan sekadar pemerhati, tapi protector lingkungan," lanjutnya.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Beberkan 2 Maksud Jokowi di KTT G20, Ingin Tampil Sebagai Tokoh Dunia dan Yakinkan Proyek IKN Tak Gagal
-
Cara Jokowi Agar Mengerti Permasalahan Rakyat: Pergi Ke Pasar
-
Bukti Jokowi Serius Ingin Jadi Aktivis Lingkungan, Ajak Pemimpin Dunia Tanam Mangrove di Bali
-
Tanggapi Soal Pertemuannya dengan Anies, Gibran Malah Santai: Ke Semua Orang Saya Bisa Berbaur
-
Sarapan pagi dengan Anies, Makan Siang Gibran dengan Ganjar di Warung Sederhana
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka