Suara.com - Anies Baswedan belum menentukan pasangan duetnya dalam Pilpres 2024 mendatang hingga kini. Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro tidak heran dengan hal tersebut.
Berdasarkan pengamatannya, Partai NasDem, PKS, dan Partai Demokrat memang harus fokus terlebih dahulu untuk menguatkan soliditas.
Mengutip dari Wartaekonomi.co.id -- jaringan Suara.com, Anies telah menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin terburu-buru untuk menentukan calon pasangannya. Ia masih menunggu pendatang yang akan menambah jajaran partai koalisi.
Kendati demikian, terpantau belum ada koalisi partai politik yang mendeklarasikan secara resmi pasangan capres dan cawapres.
Bawono menyarankan supaya tidak terburu-buru dalam menentukan calon pasangan Anies dalam Pilpres 2024 dan lebih mengutamakan penguatan koalisi terlebih dahulu.
Menurutnya, PKS dan Partai Demokrat tidak akan hengkang dari koalisi meskipun pada akhirnya kader mereka nanti tidak menjadi cawapres Anies.
“Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera tidak akan lari dari koalisi ini meskipun nanti kader mereka tidak menjadi cawapres Anies Baswedan. Bagi Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera berada dalam koalisi ini merupakan kesempatan terbesar bagi kedua partai politik tersebut untuk nanti masuk di pemerintahan setelah selama 10 tahun ini sebagai partai oposisi. Karena dalam koalisi ini mereka adalah inisiator koalisi bersama Partai NasDem," kata Bawono dalam keterangannya pada Sabtu (19/11/2022).
Berbeda dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bentukan Partai Golkar, PAN, dan PPP. Mereka sekadar menjadi pengikut koalisi saja bukan inisiator.
Begitu halnya jika bergabung dengan koalisi bentukan Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hal itu karena KIB belum menentukan capres dan cawapres yang akan diusung untuk Pilpres 2024.
Ia memuji sikap mantan Gubernur DKI Jakarta yang memilih untuk tidak terburu-buru memilih siapa calon pendampingnya itu merupakan sikap yang bijak.
Menurutnya, lebih baik menunggu siapa saja calon yang akan maju dari koalisi parpol lain sembari menentukan siapa figur yang tepat untuk mengisi posisi calon wakil presiden yang akan mendampingi Anies.
"Dengan begitu, akan dapat dipertimbangkan secara lebih matang apakah akan mencari figur dengan basis massa kuat di suatu daerah dengan jumlah pemilih besar? atau memilih figur berlatarbelakang ketua umum partai dengan basis dukungan politik kuat sebagai wakil presiden akan mendampingi nanti?" paparnya.
Sementara itu, prioritas utama saat ini ketimbang penentuan calon wakil presiden. Anies Baswedan harus memprioritas penguatan soliditas koalisi, seperti penguatan jaringan guna memperkuat koordinasi ketiga partai politik dari tingkat pusat hingga daereh, rencana sosialisasi politik dengan mengujungi daerah-daerah untuk meningkatkan popularitas mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Berita Terkait
-
Pertemuan dengan Gibran Disambut Positif, Elite Demokrat Sebut Manuver Anies Pancarkan Sosok Negarawan
-
'Kicauan' Panda Nababan, SBY Pernah Desak Kejagung Setop Periksa Surya Paloh Terkait Dugaan Kasus BLBI
-
Sindir Koalisi Perubahan yang Tak Kunjung Usung Capres, Ruhut Sitompul: Berpolitiklah Dengan Kejelasan
-
Bukan Lagi Jokowi, Pengamat Sebut Pj Gubernur DKI Heru Budi Antitesa Anies Baswedan, Apa Alasannya?
-
Fahri Hamzah Sentil Capres Aji Mumpung, Ikut Konvensi SBY sampai Ngekor Surya Paloh, Sindir Anies?
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
Terkini
-
Otak Pembobol Rekening Dormant Rp204 M Ternyata Orang Dalam, Berkas Tersangka Sudah di Meja Kejagung
-
Janji Kapolri Sigit Serap Suara Sipil Soal Kerusuhan, Siap Jaga Ruang Demokrasi
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Terpuruk Pasca-Muktamar, Mampukah PPP Buktikan Janji Politiknya? Pengamat Beberkan Strateginya
-
Hapus BPHTB dan PBG, Jurus Jitu Prabowo Wujudkan Target 3 Juta Rumah
-
Buntut Bobby Nasution Razia Truk Aceh, Senator Haji Uma Surati Mendagri: Ini Melanggar Aturan!
-
Bongkar 7 Cacat Fatal: Ini Alasan Kubu Nadiem Makarim Yakin Menang Praperadilan
-
MK Hindari 'Sudden Death', Tapera Dibatalkan tapi Diberi Waktu Transisi Dua Tahun
-
Romo Magnis Ajak Berpikir Ulang: Jika Soekarno Turuti Soeharto, Apakah Tragedi '65 Bisa Dicegah?
-
Bye-bye Kehujanan di Dukuh Atas! MRT Jadi Otak Integrasi 4 Moda Transportasi Jakarta